REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah pengunjung Kebun Binatang Bandung berharap, rencana penyegelan aset lahan kebun binatang tidak membuat satwa-satwa menjadi terlantar atau tidak terurus. Kebun Binatang diharapkan tetap berjalan dan bisa diakses oleh masyarakat.
"Yang paling penting satwa gak kenapa napa lebih terurus dan tidak terlantar," ucap Resti salah satu pengunjung Kebun Binatang Bandung asal Bogor saat ditemui di lokasi, Rabu (26/7/2023).
Dia menuturkan, Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu tempat hiburan dan objek edukasi. "Salah satu tempat hiburan edukasi," kata dia.
Pengunjung lainnya Faisal mengatakan, permasalahan aset lahan antara Pemkot Bandung dengan yayasan diharapkan tidak berdampak kepada satwa-satwa Kebun Binatang Bandung. Dia berharap, terdapat win-win solution antar kedua belah pihak.
"Solusi terbaik win-win solution. Mudah-mudahan pemerintah berapa persen dan yayasan berapa persen," kata dia.
Terlepas dari permasalahan tersebut, ia berharap, masyarakat tetap bisa mengakses dan menikmati Kebun Binatang Bandung. "Yang penting masyarakat tetap bisa menikmati dan mengakses Kebun Binatang Bandung," kata dia.
Humas Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii mengatakan, Kebun Binatang Bandung masih beroperasi seperti biasanya dan pengunjung datang di weekday mencapai 300 orang. Sedangkan weekend mencapai 1.000 hingga 2.000 orang.
"Aktivitas lancar seperti biasa, karyawan masuk seperti biasa, animal show buka," kata dia.
Dia mengatakan, perawatan satwa terus dilakukan agar kondisi satwa terjaga. Termasuk asupan makanan per bulan mencapai Rp 300 juta.