Kamis 27 Jul 2023 09:32 WIB

Kartosoewirjo, Darul Islam: Dari Desepsi PKI Hingga Intrusi Takfiri Syiah dan Wahabi (2)

Kisah perjalanan peminggiran Darul Islam dari pokitik sampai ekonomi

Red: Muhammad Subarkah
Penangkapan Karto Soewirjo.
Foto:

Perkembangan gerakan Darul Islam ini semakin hari semakin mendapatkan intrusi dari berbagai pengaruh ideologi yang datang belakangan di Indonesia, khususnya Wahabi Takfiri, Wahabi Jihadi, dan Syiah. Sejak tahun 1979, Darul Islam adalah gerakan yang tidak percaya diri dan sering terombang-ambing oleh pengaruh ideologi transnasional dari Timur Tengah.

Namun dari semua intrusi itu, terdapat komunitas-komunitas (enclave) yang masih menjaga kemurnian idealismenya secara teguh dan tersembunyi. Merekalah yang melanjutkan kapal negara Islam ini dalam sekoci-sekoci kecil secara faksional. Faksi-faksi inilah yang kemudian mulai membangkitkan lagi elan vital Darul Islam ke seluruh Indonesia atau merevitalisasi daerah basis yang sempat kehilangan audiensnya di wilayah-wilayah, seperti Aceh, Jawa Barat, Padang, Bukit Tinggi, Labuhan Batu, Riau, Jambi, Palembang, Lampung, Menado, Toraja, Kendari, Buton, Flores, dan Tual.

Namun, karena intrusi dari Wahabi Takfiri banyak faksi-faksi Darul Islam ini yang kemudian terjerembap dalam terorisme dan mengubah perjuangan yang lurus (just) menjadi pergerakan yang penuh intrik, penuh rahasia, operasi-operasi bawah tanah dan bersembunyi di kegelapan peradaban, yang mengakibatkan Darul Islam semakin kehilangan audiensnya dalam upayanya mengakumulasi kedaulatan (sovereignty).

Intrusi Syiah tahun 1979 hingga era 1980-an telah begitu memecah gerakan ini dan pembunuhan serta bom meledak di beberapa kota; korban-korban berjatuhan bersamaan dengan ditangkapnya beberapa tokoh aktivisnya.

Kemudian datang intrusi lain dari ideologi Wahabi. Syiah dan Wahabi sama-sama bersifat Takfiri yang bersikap keras terhadap sesama Muslim yang tak sejalan, meskipun sama-sama membaca syahadat yang sama dan menghadap ke kiblat yang sama.

Gerakan milenarian yang aslinya adalah gerakan Islam yang sangat Indonesia, kemudian menjadi gerakan yang tampak seram dan menakutkan, tetapi loyo ketika berhadapan dengan siksaan ekonomi setelah tertangkap oleh aparat keamanan karena terjerembap ke lembah terorisme yang sangat nista.

Beberapa bom meledak, beberapa anggota sekte Jamaah Islamiyah merayakan perpindahan nyawa mereka ke surga; dan yakin bahwa mereka masuk ke surga dan “melihat” para pengebom bunuh diri itu sedang diseka oleh bidadari yang selalu virgin. 

Lanjutkan baca pada halaman berikutnya..

 

 

 

 

 

Apakah Anda orang yang pandai berbicara

  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
  • 6
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement