REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sebagai cawapres yang meraih suara responden tertinggi untuk mendampingi ketua umum Gerindra Prabowo Subianto. Erick dinilai memiliki kompetensi politik yang mumpuni dan memperkuat kepemimpinan Prabowo jika nanti diusung maju sebagai cawapres pada pemilu 2024.
Dari 10 kandidat yang disurvei oleh LSN periode 10-19 Juli 2023, Erick Thohir mendapatkan dukungan sebanyak 19,5 persen dari masyarakat. Angka dukungan tersebut menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan kandidat lain dalam bursa cawapres.
"Berdasarkan hasil survei LSN, Erick Thohir dinilai oleh 19,6 persen publik sebagai sosok yang paling tepat untuk menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto," terang Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry di Jakarta pada Kamis (27/7/2023)
Erick Thohir menjadi cawapres dengan dukungan paling tertinggi untuk mendampingi Prabowo. Perlu diketahui, di belakang Ketum PSSI ini terdapat putra sulung dari Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka dengan dukungan sebesar 17,7 persen.
Terdapat juga nama Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil di angka 16,5 persen kemudian Menkopolhukam Mahfud MD mengikuti dengan dukungan sebesar 15,4 persen. Lebih jauh terdapat Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa 10,3 persen dan di bawahnya ada nama Ketum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Tokoh lain yang juga dinilai publik cocok menjadi pendamping Prabowo adalah Airlangga Hartarto 2,5 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani 2,3 persen, Sandiaga Uno 2,1 persen.
"Nama-nama ini punya peluang yang sama, tapi tingkat keterpilihannya bervariasi dan Erick Thohir paling ideal," ujar Gema.
Lebih lanjut, ia menjelaskan sosok Erick Thohir dianggap tepat menjadi pendamping Prabowo karena keduanya membentuk kombinasi kepemimpinan nasional yang ideal. Pertama dari sisi keterwakilan wilayah di mana Prabowo adalah pemimpin yang berasal dari pulau Jawa dan Erick Thohir non-Jawa.
Kedua, Prabowo – Erick Thohir juga representasi kepemimpinan militer dan sipil, sehingga dapat menciptakan kondusifitas di pemerintahan Indonesia. Ketiga, Prabowo – Erick Thohir juga merupakan kombinasi pemimpin lintas generasi di Indonesia, antara senior dan junior atau tua-muda.
Sehingga banyak aspirasi dari berbagai generasi di Indonesia dapat direalisasikan oleh kombinasi kepemimpinan Prabowo dan Erick Thohir di pemerintahan.
"Erick Thohir figur tepat mendampingi calon presiden Prabowo karena kombinasi pemimpin nasional yang pas," ujar Gema.
Kode keras
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto mengungkapkan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir yang didorong partainya menjadi calon wakil presiden (cawapres) sudah condong ke satu bakal calon presiden (capres). Namun, hal tersebut belumlah menjadi keputusan resmi partai.
Ia juga menanggapi Prabowo yang berada satu mobil dengan Erick, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan ibu negara Iriana. Menurutnya, itu kode keras Jokowi yang merestui keduanya berpasangan pada Pilpres 2024.
"Itu pasangan yang pas, jadi Pak Jokowi sama Ibu, Pak Prabowo sama Erick sama-sama menterinya Pak Jokowi. Tapi menurut saya, itu kode keras untuk menghadapi kontestasi pilpres," ujar Wakil Ketua MPR itu.