REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Festival Hijriah Republika baru saja rampung digelar di Kota Bandung, tepatnya di Bale Asri Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jawa Barat pada Kamis (27/7/2023) kemarin. Selain mendatangkan da'i kondang, pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang, China juga menjadi salah satu daya tarik.
Salah satu pengunjung, Wawat (58 tahun) mengatakan sangat mengapresiasi itikad Republika untuk meramaikan tahun baru Islam dengan menyajikan kegiatan yang meriah. Pegiat seni budaya yang tergabung dalam komunitas Cinta Budaya Nusantara (CBN) Kota Bandung ini menyarankan, nantinya Republika dapat pula menggandeng para seniman lokal.
"Kalau bisa mah kedepannya bukan hanya budaya dan seni luar negeri saja yang ditampilkan tapi juga seni budaya lokal karena Bandung kan punya banyak ragam seni budaya ya," saran Wawat saat ditemui Republika di Pusdai Jabar, Kamis (27/7/2023).
"Pengennya mah budaya kita lah yang ditampilkan. Dari luar juga boleh tapi kalau bisa digabungkan dengan lokal juga," imbuhnya.
Pengunjung lain, Keira (20) mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan ini, karena selain gratis, penonton dapat mengetahui dan mengenal adanya komunitas Muslim dari negara tirai bambu. Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi acara rutin dan dapat lebih banyak menghadirkan da'i dan pengisi acara yang menarik.
"Performancenya mungkin bisa diperbanyak, bisa dari lokal atau negara lain juga, sama dai-nya juga kalau bisa diperbanyak seperti Hanan Attaki, Ustad Felix gitu kali ya," kata Keira.
Tak hanya menyajikan tausiah dan pertunjukan yang langka, festival ini juga menyediakan bazar UMKM yang menjajakan berbagai macam produk, mulai dari makanan, minuman, fesyen, kerajinan tangan, dan banyak lagi. Salah satu tenant, Irma (52) berharap, selain dapat dijadikan acara rutin, Festival Hijriah Republika juga dapat mengundang lebih banyak UMKM lokal.
"Untuk jumlah tenantnya juga semoga bisa diperbanyak kedepannya karena semakin banyak tenant tentu kesempatan meningkatkan perekonomian juga lebih besar, tapi ya ini juga jadi tanggung jawab dan tugas tambahan bagi penyelenggara agar dapat lebih memaksimalkan sosialisasi dan promosi," kata Irma.
Saat dimintai tanggapan, Irma menyebut upaya promosi kegiatan yang pertama kali digelar Republika ini masih belum maksimal. Irma juga berharap, kedepannya Republika dapat lebih meningkatkan sosialisasi dan promosi agar acara ini dapat lebih diketahui publik sehingga pengunjung yang datang juga dapat lebih banyak.
"Iklan atau promosi juga harus lebih digencarkan lagi ya, agar lebih banyak yang tau, karena ini kan terbuka untuk umum dan gratis. Harusnya pengunjung bisa lebih banyak," ujar dia.
"Mungkin bisa ditambah umbul-umbul atau spanduk di sepanjang jalan atau dari gerbang Pusdai agar lebih banyak yang tau bahwa disini bukan hanya acaranya ustaz Ja’far tapi juga ada tenant umkm karena ini kan ditujukan untuk meningkatkan perekonomian umkm ya," saran Irma.