REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepopuleran olahraga lari mulai meningkat akhir-akhir ini. Hal itu terbukti dari banyaknya gelaran lomba lari (race) yang diikuti ribuan peserta.
Tidak heran bila masyarakat tertarik mencoba olahraga yang satu ini. Namun, bagi mereka yang baru memulai lari ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pelatih lari bersertifikat Andriyanto mengatakan yang paling utama bagi pelari pemula adalah membangun kebiasaan berlari. Yang dimaksud pemula di sini adalah mereka baru memulai latihan.
"Misal, coba seminggu tiga kali dulu. Nggak usah ngotot. Dari 30 menit, lalu 40 menit, lama-lama ditingkatkan. Cukup tiga kali saja," ujar Andriyanto saat berbincang dengan Republika.co.id, Jumat (28/7/2023).
Lantas, bagaimana jika 30 menit terlalu lama? Andriyanto mengatakan bisa mengurangi waktu menjadi 20 menit atau bahkan berhenti jika terasa lelah.
"Prinsipnya ketika sudah capek berhenti. Jangan dipaksa. Nggak usah mikir jarak," ujarnya yang juga melatih tim marathon di Asics Running Club.
Terkait waktu latihan, dia mencontohkan para pemula bisa berlari pada Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain hari tersebut, pelari bisa memanfaatkan dengan beristirahat. Berlari juga bisa diselingi dengan jalan kaki.
"Pokoknya usahakan antara lari satu dengan lari lainnya ada istirahat di tengah, entah satu atau dua hari," katanya di Asics House Bandung.
Menurutnya, hal itu untuk memberikan waktu tubuh untuk pulih. Berlari bukan hanya latihan, tapi juga pemulihan. Dia menambahkan pelari pemula yang belum berpengalaman justru bisa cedera jika berlari setiap hari.
"Latihan nggak perlu berat, yang penting konsisten. Konsisten itu kalau kamu lari tiga kali seminggu, larilah tiga kali seminggu," ujarnya.
Konsisten bukan lari tiap hari. Istirahat atau pemulihan juga bagian dari latihan.