REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Midi Utama Indonesia atau Alfamidi mengungkapkan hingga 30 Juni 2023 telah mempekerjakan 255 orang difabel yang tersebar baik di area toko, gudang, maupun kantor.
"Sejak 2019 Alfamidi aktif memberikan kesempatan bagi para difabel bergabung menjadi karyawan melalui program Alfability sesuai dengan kompetensi bidang pekerjaannya," kata Human Capital Director Alfamidi Tri Wasono Sunu dalam keterangannya di Tangerang, Banten, Sabtu (29/7/2023).
Untuk mendukung kerja para difabel, Alfamidi pun membangun sarana dan prasarana pendukung agar mereka merasa nyaman saat bekerja sekaligus mewujudkan budaya inklusi. Di antaranya parkir dan kursi prioritas untuk disabilitas di semua kantor cabang Alfamidi.
"Saat ini juga sedang dalam tahap pembuatan ramp atau jalur tangga disable sebagai percontoham di cabang Boyolali dan sudah 50 persen pengerjaan. Target kami proses yang sedang berjalan ini dapat selesai di awal September," kata Sunu.
Ia mengatakan Alfamidi membuka lapangan kerja dan pengembangan potensi karir yang sama antara difabel dengan karyawan lainnya. Perusahaan juga berusaha menciptakan lingkungan kerja yang harmonis sehingga seluruh karyawan dapat memaksimalkan produktivitas mereka.
Selain itu pihaknya menyediakan prasarana seperti materi video pembelajaran yang saat ini sudah dilengkapi dengan teks agar teman-teman Tuli bisa menyerap materi pelatihan yang disampaikan. "Cara ini sangat membantu dalam proses pengembangan kompetensi mereka," ujarnya.
Kelas bahasa isyarat pun diberikan agar para karyawan mampu berinteraksi secara baik dengan rekan Tuli.
Alfamidi berkomitmen mendukungan implementasi dari Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Sunu meyakini, mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kognitif pasti memiliki kelebihan pada aspek lain.
"Yang paling patut diapresiasi dan dicontoh adalah semangatnya dalam bekerja," kata dia.
Kepala Disnaker Kota Tangerang Ujang Hendra Gunawan secara terpisah menyampaikan, pihaknya terus melakukan penguatan program kerja sama dengan perusahaan dalam penyerapan atau peluang pekerjaan bagi para difabel. "Kita terus menjembatani para difabel dan perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan keterbatasan mereka," kata Ujang.
Selain itu Disnaker Kota Tangerang juga berkolaborasi dengan komunitas difabel setempat agar program ini bisa terus berjalan dan mereka mendapatkan kemudahan dalam mencari kerja. "Kita akan terus lakukan penguatan agar disabilitas memiliki hak bekerja yang sama dan mudah," ujarnya.