Rabu 02 Aug 2023 18:58 WIB

Nasdem Minta Demokrat-PKS tak Paksakan Kader Jadi Cawapres Anies

Nasdem meminta Demokrat dan PKS tidak memaksakan kadernya jadi cawapres Anies.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Nasdem meminta Demokrat dan PKS tidak memaksakan kadernya jadi cawapres Anies.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan. Nasdem meminta Demokrat dan PKS tidak memaksakan kadernya jadi cawapres Anies.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Nasdem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan bahwa partainya tak mendorong kadernya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan. Ia juga meminta Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk tak memaksakan kadernya menjadi pendamping Anies.

"Figur (cawapres) yang bisa menambah kekuatan, bisa mengisi kelemahan Mas Anies, nah sehingga ini bisa ada harapan untuk memenangkan pertarungan. Siapa mereka? tiga partai ini harus legowo, tidak harus dari tiga partai ini, PKS atau Demokrat apalagi Nasdem," ujar Gus Choi dalam sebuah diskusi daring, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Menurut Partai Nasdem, tak salah jika Anies memilih cawapres dari luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Apalagi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah menyerahkan kewenangan pemilihan cawapres kepada Anies.

"Nasdem tidak pernah mengajukan dirinya untuk menjadi wapresnya Anies. Kita cari dari luar, dari luar ini siapa? yang kita anggap bisa menambal kelemahan Anies," ujar Gus Choi.

Partai Nasdem menilai ada kelemahan yang harus ditambal oleh cawapres dari Anies untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Salah satunya adalah masih kurangnya suara Anies di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Anies tahu, kita tahu bahwa kelemahan Anies paling tidak dari hasil-hasil survei itu lemah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Nah oleh karena itu, maka cari figur, siapa mereka? nah di sini karena mereka pada umumnya adalah basis nahdliyin, maka figur nahdliyin itu yang kita inginkan," ujar Gus Choi.

Sebelumnya, Anies sendiri tak banyak bicara soal sosok yang akan jadi calon wakil presiden (cawapres). Mantan gubernur DKI Jakarta itu, saat ini ingin fokus membicarakan ihwal membawa Indonesia yang adil dan sejahtera.

"Kami tak mau terlalu banyak berbicara soal itu (cawapres). Kita ingin bicara bagaimana Indonesia besok lebih adil, kesempatan kerja lebih banyak, harga makanan dan minuman lebih murah," ujar Anies di kediamannya, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Ia juga tak mau mengomentari pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali. Jelasnya, pengumuman nama yang akan menjadi pendampingnya untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 hanya soal waktu yang tepat.

"Begitu diumumkan sudah selesai nanti," ujar Anies.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement