Kamis 03 Aug 2023 17:30 WIB

Mentan Ingin Implementasi Pupuk Subsidi Lebih Akurat Hadapi El Nino

Pupuk menjadi sangat penting karena berkait dengan produktivitas, terutama padi.

Red: Gita Amanda
Petani menebar pupuk urea dan NPK untuk tanaman padi berusia sepuluh hari di Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023). Pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi pada 2023 sebesar 9.013.706 ton. Jumlah tersebut terdiri dari pupuk urea sebesar 5.570.330 ton, NPK 3.232.373 ton, dan NPK formula khusus 211.003 ton.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Petani menebar pupuk urea dan NPK untuk tanaman padi berusia sepuluh hari di Trirenggo, Bantul, Yogyakarta, Rabu (11/1/2023). Pemerintah mengalokasikan pupuk subsidi pada 2023 sebesar 9.013.706 ton. Jumlah tersebut terdiri dari pupuk urea sebesar 5.570.330 ton, NPK 3.232.373 ton, dan NPK formula khusus 211.003 ton.

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo ingin implementasi program pupuk bersubsidi lebih akurat dan tepat sasaran dalam menghadapi dampak El Nino.

"Masalah pupuk ini menjadi sangat penting karena ini berkait dengan produktivitas, terutama padi yang kita butuhkan, kita menghadapi climate change, hadapi El Nino, menghadapi krisis pangan dunia," ujar Mentan, usai workshop “Transformasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi”, di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Menurut Mentan, sejumlah permasalahan pada implementasi program pupuk bersubsidi ini menjadi konsentrasi bagi Kementan RI untuk segera dibenahi, sehingga programnya bisa berjalan lebih masif, tepat sasaran, dan akurat.

Syahrul menjelaskan, El Nino dipastikan berdampak pada sektor pertanian, karena berkaitan dengan pengairan. "Bahkan ini bagian dari climate change dan El Nino yang berujung pada krisis pangan dunia," kata Syahrul.