REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Salah satu nabi yang termasyhur karena kesabarannya dalam menghadapi ujian berupaya penyakit dan kefakiran adalah nabi Ayub alaihi salam. Meski diuji dengan sakit yang parah oleh Allah SWT hingga kehilangan harta, namun nabi Ayub tak mengeluh dengan yang terjadi padanya.
Ia optimis dan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nama nabi Ayub tercatat sebanyak empat kali dalam Alquran. Kisah tentang nabi Ayyub yang berdoa ketika menghadapi sakit yang dideritanya dapat ditemukan pada Alquran surat Sad ayat 41-44.
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا أَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
Artinya: Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-nya: "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan (Alquran surat Sad ayat 41).
Dalam ayat tersebut nabi Ayyub berdoa mengadu kepada Allah SWT tentang sakit yang dideritanya. Pada ayat itu Nabi Ayyub mengatakan bahwa ia mengalami sakit sebab godaan atau gangguan setan. Namun demikian nabi Ayyub tidak menyalahkan Allah SWT dalam apa yang menimpanya.
Setelah nabi Ayyub berdoa mengadukan sakit yang dideritanya kepada Allah SWT, lalu Allah memerintahkan nabi Ayyub untuk menghentakkan kakinya. Dari tempat hentakan kaki nabi Ayyub itu kemudian memancar air yang begitu jernih yang bisa dipakai nabi Ayyub untuk mandi dan minum.
ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ
(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum. (Alquran surat Sad ayat 42).
Sebelum menderita sakit dan mengalami kefakiran, nabi Ayyub adalah nabi yang kaya. Nabi Ayyub memiliki banyak hewan ternak seperti unta dan domba yang terus berkembang biak. Nabi Ayyub juga memiliki kebun kurma yang luas dan selalu menghasilkan banyak buah. Nabi Ayyub kemudian mengalami sakit yang amat berat yang belum pernah dialami siapapun.
Ketika nabi Ayyub sakit, istrinya dan para malaikat menyarankan agar nabi Ayyub meminta pada Allah agar segera diberi kesembuhan. Namun nabi Ayyub mengatakan bahwa dirinya merasa malu kepada Allah, sebab Allah telah memberikan kesehatan dan kesempurnaan hidup berpuluh-puluh tahun, sejumlah riwayat menyebut 70-80 tahun, sementara sakit yang dideritanya tak selama itu.
Setelah nabi Ayyub menghentakan kakinya atas perintah Allah, memancar lah air yang jernih. Dengan air itu, nabi Ayyub minum dan mandi. Sarana itulah yang menyebabkan nabi Ayyub sembuh dari sakitnya.