REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar mendapat restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, untuk membangun infrastruktur cable car di Bandung Raya. Transportasi ini, diusulkan dibangun untuk mengurai kemacetan.
Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pekan lalu dirinya mengunjungi Istana Kepresidenan di Jakarta, melakukan rapat terbatas. Ternyata, usulan tersebut dapat didukung oleh Presiden Jokowi.
Merespon restu tersebut, kata Ridwan Kamil, pihaknya telah melakukan pembahasan melalui rapat pimpinan (rapim). Saat ini, pihaknya tengah melakukan kajian dan pemetaan detail engineering design, rute pembangunan cable car.
"Membahas agenda kedinasan dan rencana, persetujuan Pak Jokowi membangun cable car melintasi Bandung di dua tahun ini, sesuai persetujuannya waktu rapat di istana," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Rapim di Gedung Sate, Senin (7/8/2023).
Menurut Emil, saat ini pihaknya sedang mengkaji rute cable car itu di daerah yang padat penduduk, melintasi bukit-bukit yang terlalu jauh kalau menggunakan kendaraan biasa.
Emil berharap, proses pembangunan cable car sudah dapat dilakukan sebelum masa kepemimpinan Presiden Jokowi berakhir di awal 2024 mendatang.
"Tahap 1 bisa diselesaikan di masa kepemimpinan Pak Jokowi. Setelahnya dilanjutkan di rezim berikutnya," katanya.
Sebelumnya, Emil memaparkan rencana transportasi umum di kawasan Cekungan Bandung, dimana ada tiga yang diusulkan yakni LRT, BRT dan cable car atau kereta gantung. Keinginan tersebut tidak lepas dari semerawutnya kondisi lalu lintas di Bandung Raya, yang mana tingkat kemacetan hingga 40 persen. Bila tidak segera ditangani kata dia, maka di 2037 mendatang diprediksi akan terjadi kemacetan akut.
Cekungan Bandung yang dikelilingi perbukitan dinilai Emil sangat cocok bila dibangun cable car. Emil yakin, moda tersebut tidak membutuhkan biaya yang cukup besar, dengan rute sepanjang 30 kilometer dapat diselesaikan dalam lima tahun.