Kamis 10 Aug 2023 23:39 WIB

Pemprov Jateng Percepat Distribusi Air Bersih, Ganjar: Tak Boleh Ada Lagi BAB di Sungai

Di beberapa daerah di Jateng, keberadaan air bersih masih menjadi kendala.

Distribusi air bersih (ilustrasi). Pemprov Jateng mempercepat proses distribusi air bersih secara langsung ke masyarakat.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Distribusi air bersih (ilustrasi). Pemprov Jateng mempercepat proses distribusi air bersih secara langsung ke masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempercepat proses distribusi air bersih secara langsung ke masyarakat. Pemprov setempat menggandeng berbagai pihak, terutama saat musim kemarau tiba.

“Kami terus mendorong dan melakukan percepatan distribusi air bersih. Terima kasih pada Kementerian PUPR memberikan bantuan dan PDAM menyalurkan pada masyarakat sehingga masyarakat akhirnya bisa mendapatkan suplai air bersih dengan baik," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Gandrungmangu di Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga

Ganjar menyebut di daerah seperti Kampung Laut ini, keberadaan air bersih masih menjadi kendala, apalagi saat musim kemarau, warga biasanya harus membeli dengan harga cukup mahal. "Hari ini kami senang karena sudah puluhan tahun mereka kesulitan air bersih sekarang sudah teratasi karena kapasitasnya cukup tinggi, suplai air di musim kemarau seperti ini juga sudah aman. Sekarang mereka bisa buka keran di rumah masing-masing," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu berharap warga ikut merawat SPAM Gandrungmangu agar kebutuhan air bersih terus tercukupi. "Tidak boleh lagi ada yang BAB di sungai, semua harus hidup sehat," katanya.

Salah seorang warga Kecamatan Kampung Laut, Sumini (40), bersyukur atas adanya SPAM Gandrungmangu karena selama bertahun-tahun selalu kesulitan air bersih setiap musim kemarau tiba. "Alhamdulillah sudah tidak beli lagi sekarang, katanya masih gratis. Ya meskipun nanti bayar, tidak semahal beli air di luaran dan kualitasnya juga lebih bagus, jadi lebih sehat," ujarnya. Warga Kampung Laut sebelumnya harus membeli air bersih dengan Rp 7.000 per jeriken.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement