Sabtu 07 Jun 2025 19:53 WIB

Megawati dan Prabowo Direncanakan akan Bertemu Lagi, Ganjar: Nasi Gorengnya Belum Dimakan

Ganjar belum bisa memastikan waktu pertemuan antara Megawati dan Prabowo selanjutnya.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Wapres ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wapres ke-6 RI Try Sutrisno di ruang VVIP Gedung Pancasila Kemenlu, Senin (2/6/2025).
Foto: Tim Media Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka dan Wapres ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Wapres ke-6 RI Try Sutrisno di ruang VVIP Gedung Pancasila Kemenlu, Senin (2/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo menyambut baik pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila pada Senin (2/6/2025). Menurut dia, pertemuan itu merupakan simbol bahwa seluruh pihak ingin membangun bangsa Indonesia.

"Kita harapkan itu juga tidak hanya sekadar simbol, tapi betul-betul mari kita bersama-sama membangun bangsa, saling menghormati," kata dia di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Sabtu (7/6/2025).

Baca Juga

Ia menilai, pertemuan antara dua tokoh itu tidak akan menjadi yang terakhir. Menurut dia, masih besar kemungkinan Megawati kembali bertemu dengan Prabowo.

Namun, Ganjar belum bisa memastikan waktu pertemuan antara Megawati dan Prabowo selanjutnya. Mengingat, saat ini dua tokoh itu masih sibuk dengan urusannya masing-masing.

"Mungkin. Karena apa namanya, nasi gorengnya belum dimakan gitu. Nanti kalau nasi gorengnya sudah dimakan berati akan ada pertemuan. Kan satu berharap dimasakan nasi goreng, satu sudah menyiapkan bumbunya untuk dimasak kan. Cuman momentumnya saja, karena kedua beliau masih sibuk," kata dia.

Ketika ditanya soal sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo, Ganjar mengatakan, partainya selalu punya sikap, yaitu setia pada konstitusi. Namun, pihaknya akan selalu akan mendukung langkah baik yang dilakukan pemerintah. 

"Kita positif saja kan, kasih kesempatan pemerintah ini memimpin. Baik pasti kita dukung, kurang pasti kita koreksi, gitu kan. Maka kita, kalau lah kemudian ada statement keras, itulah rasa cinta kita pada bangsa ini dan pada pemerintah ini," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement