REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Ratusan anak dengan riang bermain di pelataran Pondok Pesantren Sabilul Huda, Kelurahan Cikalang, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023). Bukan hanya para santri di pesantren itu, ada juga para siswa dari Sekolah Dasar (SD) Yos Sudarso, Kota Tasikmalaya.
Tak ada sekat di antara para siswa dan santri itu. Mereka tampak bergembira bermain bersama serta menikmati berbagai kesenian dan hiburan, dalam kegiatan bertajuk “Dulur Ulin” itu.
Kepala SD Yos Sudarso Tasikmalaya, Margaretha Yunita, mengatakan, kegiatan Dulur Ulin dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Para siswa dari sekolahnya sengaja diajak ke Pondok Pesantren Sabilul Huda untuk bermain bersama para santri.
“Jadi, anak-anak diajak untuk bermain bersama, berteman bersama, dan bersaudara bersama dengan saudara-saudara kita dari Pondok Pesantren Sabilul Huda,” ujar Margaretha.
Dulur Ulin digelar untuk menanamkan rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara anak-anak itu, terlepas dari perbedaan.
“Kami bisa bersama-sama dengan teman-teman Muslim serta bergandengan bersama. Perbedaan itu indah jika kita saling memahami satu sama lain,” ujar Margaretha.
Menurut Margaretha, kunjungan ke Pondok Pesantren Sabilul Huda itu merupakan yang pertama kali dilakukan oleh sekolahnya. Ke depan, diharapkan kegiatan semacam Dulur Ulin ini dapat rutin dilakukan.
Salah seorang pengajar di Pondok Pesantren Sabilul Huda, ustaz Muhammad Faruq, menyambut baik Dulur Ulin. Menurut dia, kegiatan bersama antara para santri dan siswa itu penting dilakukan untuk menjalin persaudaraan sesama anak bangsa.
“Harapannya ke depan ini berlanjut dalam menjaga NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Kegiatan seperti ini sangat penting ditanamkan kepada para santri karena jiwa nasionalis itu sama dengan cinta kepada negara adalah sebagian daripada iman,” kata Faruq.