Selasa 15 Aug 2023 15:14 WIB

Kisah Erin Patterson, 3 Orang Tewas Setelah Menyantap Jamur Beracun Bikinannya

Polisi mencurigai jamur yang dikonsumsi kerabat Patteron adalah jamur Death Cap.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Seorang wanita memegang jamur beracun (ilustrasi). Wanita asal Australia Erin Patteron menjadi sorotan warganet setelah 3 orang tewas setelah makan jamur beracun masakannya.
Foto: Dok. www.freepik.com
Seorang wanita memegang jamur beracun (ilustrasi). Wanita asal Australia Erin Patteron menjadi sorotan warganet setelah 3 orang tewas setelah makan jamur beracun masakannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wanita asal Australia bernama Erin Patterson mendapatkan banyak sorotan dari warganet setelah tiga kerabatnya tewas usai menyantap sajian beef wellington yang dia buat. Kecurigaan muncul karena beef wellington yang dibuat oleh Patterson berisi jamur beracun yang bisa sangat mematikan bila dikonsumsi oleh manusia.

Dua dari anggota keluarga Patterson yang tewas adalah mantan mertuanya, Gail dan Don Patterson. Sedangkan satu orang lainnya merupakan saudara perempuan Gail, Heather Wilkinson. Selain itu, suami Heather, Ian, kini dalam kondisi kritis dan membutuhkan prosedur transplantasi hati.

Baca Juga

Peristiwa ini bermula saat Patterson mengundang Gail, Don, Heather, dan Ian untuk makan siang bersama. Kala itu, Patterson juga mengundang mantan suaminya atau anak dari Gail dan Don, yaitu Simon, namun Simon tidak bisa datang.

Saat itu, Patterson menyajikan beef wellington buatannya kepada keempat orang tersebut. Namun tak lama setelah itu, keempat orang tersebut mengalami keracunan makanan hebat hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Banyak warganet menaruh curiga kepada Patterson karena dia tampak baik-baik saja. Selain itu, anak-anak Patterson yang tidak ikut makan bersama namun menyantap sisa beef wellington buatan Patterson juga dalam kondisi baik-baik saja.

Menanggapi tuduhan tersebut, Patterson mengungkapkan bahwa dirinya juga mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami gejala nyeri perut dan diare. Saat di rumah sakit, Patterson mendapatkan infus serta obat-obatan untuk melindungi organ hatinya dari kerusakan.

"Saya ingin menjelaskan masalah ini karena saya sangat stres dan kewalahan akibat tewasnya orang-orang yang saya sayangi," jelas Patterson, seperti dilansir Guardian pada Selasa (15/8/2023).

Patterson mengatakan, saat makan siang bersama, para kerabat Patterson bebas memilih sendiri piring berisi potongan beef wellington yang dia buat. Petterson lalu mengambil piring terakhir yang tidak dipilih oleh para kerabatnya.

Patterson juga menyisakan potongan beef wellington yang dia buat untuk anak-anaknya. Tapi karena anak-anaknya tidak suka jamur, Patterson menyingkirkan jamur pada sajian beef wellington yang dia berikan untuk anak-anak tersebut.

Selain itu, Patterson juga telah menyerahkan sisa beef wellington yang dia buat kepada pihak rumah sakit untuk diperiksa oleh ahli toksikologi. Patterson pun memberikan informasi mengenai lokasi tempat dia membeli jamur. Akan tetapi, Patterson tidak bisa mengidentifikasi toko tersebut secara spesifik.

Seperti dilansir BBC, Patterson juga dicurigai karena sempat membuang alat dehidrator makanan yang dia pakai saat memasak. Alat dehidrator digunakan untuk mengeringkan jamur sebelum memasukkan jamur tersebut ke dalam beef wellington.

Patterson mengaku bahwa dia berbohong soal alat dehidrator karena merasa panik setelah dicurigai oleh Simon, mantan suaminya. Patterson tidak ingin dirinya dicurigai dan kehilangan hak asuh terhadap anak-anaknya.

Dalam pernyataan resminya, Patterson menegaskan bahwa dia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan mantan mertuanya. Hubungan antara Patterson dan mantan mertuanya memang sedikit merenggang setelah Patterson resmi bercerai dari Simon. Meski begitu, Patterson mengaku tetap menyayangi orang tua Simon.

"Saya sangat mencintai dan menghormati orang tua Simon dan membuat anak-anak saya menghabiskan waktu dengan mereka," kata Patterson.

Patterson mengatakan dia sangat ingin mengulang waktu dan mencegah tragedi ini terjadi. Wanita berusia 48 tahun tersebut menegaskan bahwa dia sama sekali tak memiliki alasan untuk menyakiti orang-orang yang dia sayangi.

Pihak kepolisian mencurigai bahwa jamur yang dikonsumsi oleh para kerabat Patterson merupakan jamur Death Cap atau Amanita Phalloides. Jamur ini dikenal sebagai jamur beracun dan mematikan bila dikonsumsi. Menurut pihak kepolisian, gejala-gejala yang dialami para kerabat Patterson sesuai dengan gejala yang mungkin muncul bila manusia mengonsumsi jamur Death Cap.

Dalam keterangannya, Patterson mengungkapkan bahwa jamur yang dia gunakan merupakan campuran antara jamur kancing yang dia beli di supermarket dengan jamur kering yang dia beli dari toko kelontong Asia. Jamur kering tersebut dia beli beberapa bulan sebelum peristiwa keracunan terjadi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement