Rabu 16 Aug 2023 07:58 WIB

Disanksi PSSI Terkait Kehadiran Suporter Persib, Persis Temukan Fakta Mengejutkan

Definisi suporter tim tamu dinilai masih rancu.

Rep: Muhammad Noor Alfian/ Red: Yusuf Assidiq
persis solo
Foto: yudisaremania7.blogspot.com
persis solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Manajemen Persis Solo menemukan fakta mengejutkan setelah terkena sanksi Rp 25 juta dari Komdis PSSI. Sanksi dijatuhkan lantaran dinilai melakukan pelanggaran regulasi dan disiplin karena dianggap gagal mengantisipasi kehadiran suporter Persib sebagai suporter klub tamu di Stadion Manahan.

Kendati demikian, setelah manajemen Persis Solo mengumpulkan bukti kemudian ditemukan fakta bahwa kehadiran penonton yang dicap sebagai suporter Persib itu difasilitasi oleh pihak di luar klub, baik Persis sebagai tuan rumah maupun Persib sebagai tim tamu.

"Berdasarkan temuan dan investigasi klub, Persis menemukan tiket untuk tribun VIP Sayap Utara dengan nomor seri 32-0001 sampai 32-0270 yang ditujukan sebagai tiket complimentary untuk rekanan sponsor LIB–yang merupakan kewajiban Persis untuk memenuhi Regulasi Marketing Pasal 10, sebagian di antaranya justru didistribusikan oleh rekanan sponsor LIB kepada penonton yang dianggap komdis sebagai suporter Persib," tulis pernyataan resmi yang dilihat Republika, Selasa (15/8/2023).

Seperti diketahui, penjualan atau distribusi tiket complimentary dari panitia pelaksana pertandingan kepada penonton umum yang dianggap sebagai suporter Persib oleh rekanan sponsor LIB adalah tindakan yang tidak tercantum dalam peraturan. Hal itu merujuk pada Regulasi Marketing Pasal 6 tentang Hak Sponsor dan Produk Ofisial Kompetisi.

 "Kami menyadari tidak ada sistem yang sempurna, dan Persis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah kehadiran suporter tim tamu dengan berbagai filter pada sistem penjualan tiket, namun distribusi tiket kepada penonton umum yang dilakukan oleh rekanan sponsor LIB ini menjadi hal kontradiktif yang mencederai tuntutan LIB kepada tim tuan rumah," tulisnya.

Selain itu, pihak manajemen mengaku sudah berkomunikasi melalui pesan singkat kepada marketing LIB untuk mempertanyakan kriteria suporter tamu yang selama ini dijadikan acuan untuk menjatuhkan sanksi. Pada pesan tersebut dijelaskan yang dimaksud dengan suporter tamu adalah penonton yang menggunakan atribut tim away berupa jersey, banner, dan lain-lain.

"Menurut kami, definisi suporter tamu ini masih rancu. Apalagi dalam regulasi Liga 1 2023. Tidak memasukkan nama atau organisasi suporter sebagai bagian dari tanggung jawab klub peserta. Sebagai contoh, pemain, pelatih, manajemen bisa dihukum oleh Komite Disiplin karena tertulis sebagai bagian dari klub peserta. Sedangkan komunitas suporter saat ini tidak secara jelas ditulis dalam regulasi tersebut," ungkap pernyataan Persis.

Oleh sebab itu, manajemen Persis menuntut adanya transparansi dan solusi dari Komdis beserta LIB terkait regulasi soal kehadiran penonton umum yang dianggap sebagai suporter tamu. Apalagi saat ini iklim perdamaian dalam suporter melalui jalinan persaudaraan dan tali silaturahmi pasca Insiden Kanjuruhan semakin besar.

"Maka Komdis dan LIB tidak boleh menutup mata terkait adanya gerakan ini. Atau setidaknya, Komdis dan LIB tidak menjadi bagian dari masalah yang kemudian merugikan klub tuan rumah karena perilaku yang melanggar komitmen bersama," tulis pernyataan tadi.

Selain itu, pihak manajemen Persis juga berharap Komdis dan LIB tidak hanya berdiam diri, sementara seluruh klub peserta Liga 1 selalu dibebani sanksi setiap pekannya. Padahal di satu sisi seluruh klub peserta Liga 1 sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan sistem filter yang bisa mencegah kehadiran suporter tim tamu.

"Jika dirasa perlu dan memungkinkan, Komdis bersama LIB selaku operator mungkin bisa memberikan workshop, pelatihan, atau tutorial kepada seluruh klub peserta Liga 1 2023/2024 untuk menemukan formula paling tepat guna mengantisipasi kehadiran penonton umum yang mendukung tim tamu," kata pernyataan itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement