Kamis 17 Jul 2025 11:18 WIB

Pengamat Nilai Pengurangan Kuota Pemain Asing Langkah Progresif Demi Masa Depan Sepak Bola Nasional

Kuota 8 pemain asing dinilai berlebihan dan berpotensi menutup ruang berkembang.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Tommy Welly
Foto: dokpri
Tommy Welly

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola nasional Tommy Welly menyampaikan dukungannya terhadap desakan Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang meminta agar jumlah pemain asing di kompetisi BRI Super League musim 2025/2026 dikurangi dari 8 menjadi 7. Sebelumnya, I League menetapkan kuota maksimal 8 pemain asing untuk setiap klub peserta.

Menurut Towel, sapaan akrab Tommy Welly, kuota 8 pemain asing dinilai berlebihan dan berpotensi menutup ruang berkembang bagi potensi lokal. Ia menegaskan, fokus utama kompetisi domestik seharusnya selaras dengan transformasi yang sedang dijalankan oleh PSSI, yakni membuka jalan selebar-lebarnya bagi talenta muda Indonesia untuk tampil, berkembang, dan mengasah kemampuan di level tertinggi.

Baca Juga

"I.League dengan brand barunya Super League punya tanggung jawab besar untuk tidak hanya memajukan kualitas kompetisi, tetapi juga menjadi pilar utama dalam regenerasi pemain nasional. Jika kita bicara masa depan sepak bola Indonesia, maka memberi jam bermain lebih kepada pemain U23 adalah hal yang mutlak. Itu satu-satunya cara untuk mengasah skill, membangun karakter, dan mematangkan mental mereka dalam atmosfer kompetisi yang panjang," tegas Towel di Jakarta, Kamis (17/7/2025)

ia juga menambahkan bahwa pengurangan jumlah pemain asing bukanlah penurunan kualitas, tetapi penguatan fondasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh.

“Dengan banyaknya talenta muda yang lahir melalui proses pembinaan yang lebih terstruktur, kompetisi tidak hanya akan lebih dinamis tapi juga mencerminkan identitas sepakbola nasional yang kuat dan berdaya saing," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement