Kamis 17 Aug 2023 17:29 WIB

Usai Ibu Kota Pindah ke IKN, Heru Budi: Investasi Harus Tambah

Pj Gubernur Heru Budi sebut Jakarta harus bertambah investasinya usai ibu kota pindah

Rep: Eva Rianti/ Red: Bilal Ramadhan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Pj Gubernur Heru Budi sebut Jakarta harus bertambah investasinya usai ibu kota pindah.
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Pj Gubernur Heru Budi sebut Jakarta harus bertambah investasinya usai ibu kota pindah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan tentang kesiapan dan kekuatan Jakarta sebagai kota global, kaitannya dengan rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) pada tahun depan. Heru berharap pergerakan investasi di Jakarta terus meningkat. 

"Hari ini kita merayakan ulang tahun Republik Indonesia ke-78, perayaan ini merupakan momentum bagi kita untuk merenung sejauh mana peran pembangunan Jakarta dalam kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat," kata Heru di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023). 

Baca Juga

Heru mengatakan, prioritas pembangunan Jakarta di masa mendatang adalah memperkuat peran kota sebagai pusat pertumbuhan Indonesia, sejalan dengan cita-citanya yakni 'sukses Jakarta untuk Indonesia'. Upaya itu menunjukkan komitmen dalam mendukung kemajuan Republik Indonesia.

"Kita perlu memperkokoh semangat gotong-royong yang telah membuktikan ketangguhannya dalam menghadapi situasi krisis mulai dari penanganan pandemi Covid-19 hingga menjaga pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik di tengah ketidakpastian global," jelas dia. 

Lebih lanjut, Heru mengatakan bahwa ketika Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara, dia berharap Jakarta makin sukses dan jaya sebagai kota yang pesat dalam berbagai aspek, terutama soal investasi. 

"Harus lebih semarak, investasi harus tambah agar masuk Jakarta sebagai kota global, tourism, pendidikan, dan olahraga," tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement