Kamis 17 Aug 2023 20:15 WIB

3 Golongan yang Jika Diganggu Bisa Kualat, Allah SWT Melindungi Mereka di Dunia

Allah SWT melindungi hamba-Nya yang Dia kehendaki

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Ratusan anak yatim mengikuti buka puasa bersama. (ilustrasi). Allah SWT melindungi hamba-Nya yang Dia kehendaki
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ratusan anak yatim mengikuti buka puasa bersama. (ilustrasi). Allah SWT melindungi hamba-Nya yang Dia kehendaki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika Allah Taala telah melindungi dan membela seorang hamba yang dicintai-Nya maka tidak ada satu pun makhluk yang dapat mencelakainya. 

Ada tiga jenis manusia yang senantiasa mendapat perlindungan dan pembelaan Allah SWT. Maka ketika ada orang-orang yang mencoba menyakiti hamba tersebut sejatinya orang-orang itu berhadapan dengan kemurkaan Allah SWT. Siapa saja mereka?   

Baca Juga

Pertama, orang yang senantiasa menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Orang yang istiqamah menyeru pada kebaikan dan mencegah kemungkaran mendapatkan jaminan berupa perlindungan Allah Azzawajalla dari setiap musuh yang mencoba untuk mencelakainya.   

Kedua, orang yang jujur. Allah SWT menjamin perlindungan kepada orang-orang yang jujur dalam setiap urusan. Allah SWT akan membela orang yang jujur dari upaya jahat orang-orang yang zalim. Maka orang yang zalim terhadap orang-orang yang jujur sejatinya berhadapan dengan kemurkaan Allah Ta'ala.    

Ketiga, anak yatim. Dalam sejumlah ayat Alquran, Allah SWT telah memerintahkan hambanya untuk memuliakan anak yatim. Memuliakan anak yatim dapat dilakukan dengan cara memastikan sandang, pangan, dan papannya terpenuhi, menjamin pendidikannya, menggembirakan hatinya, dan jika itu tidak mampu dilakukan minimal kita tidak menyakiti anak yatim.    

Sebab, orang yang menyakiti anak yatim sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya. Pada surat Al Ma'un bahkan dijelaskan orang yang menghardik atau menyakiti anak yatim adalah termasuk pada orang yang mendustakan agama.    

Karena itu berhati-hatilah agar jangan sampai sekali-kali menyakiti anak yatim. Sebab ketika anak yatim merasa tersakiti maka tangisnya bisa mengguncang 'Arasy. Dan pintu neraka terbuka sangat luas bagi orang yang menyakiti anak yatim.    

Baca juga: Ketika Berada di Bumi, Apakah Hawa Sudah Berhijab? Ini Penjelasan Pakar

Tiga jenis orang yang mendapatkan pembelaan dan perlindungan Allah SWT ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW ketika berpesan kepada sahabat Ali bin Abi Thalib.      

يَا عَلِيُّ، مَنْ أَمَرَ بِالْمَعْرُوْفِ وَنَهَى عَنِ الْمُنْكَرِ أَرْغَمَ اللهُ أَنْفَ عَدُوِّهِ وَمَنْ صَدَقَ فِيْ أُمُوْرِهِ غَضِبَ اللهُ لِغَضْبِهِ، وَإِذَا بَكَى الْيَتِيْمُ اِهْتَزَّ الْعَرْشُ فَيُقَالُ يَا جِبْرِيْلُ وَسِعَ النَّارُ لِمَنْ أَبْككَاهُ وَوَسِعَ الْجَنَّةُ لِمَنْ أَضْحَكَهُ     

Artinya: “Wahai Ali, barang siapa memerintahkan (menyeru) kebaikan dan mencegah kemungkaran maka Allah melindunginya dari hadapan musuhnya, dan barang siapa yang jujur dalam berbagai urusan maka Allah akan marah karena marahnya orang itu (maknanya Allah tidak rela jika orang yang jujur disakiti, maka siapa pun yang menzalimi orang yang jujur maka berarti telah memancing kemarahan Allah), dan jika anak yatim menangis maka goncanglah 'Arasy, dikatakan: Wahai Jibril luaskanlah neraka bagi siapa pun orang yang membuat tangis anak yatim (menyakitinya) dan perluaslah surga bagi siapa pun yang membuat anak yatim tersenyum."

(Lihat kitab Washiyat al-Musthafa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani al-Anshari asy-Syafi'i asy-Syadzili al-Mishri atau dikenal sebagai Imam asy-Syarani).       

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement