Jumat 18 Aug 2023 04:42 WIB

Sakit Pinggang Kerap Dialami Kalangan Muda, Dosen UMM Beri Tips Mencegahnya

Terdapat beberapa faktor penyebab kondisi tersebut.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Sakit pinggang. Ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Sakit pinggang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebuah penelitian baru dari jurnal The Lancet Rheumatology mengungkapkan sekitar 800 juta orang berpotensi mengalami sakit punggung bagian bawah atau nyeri pinggang pada 2050. Temuan ini tentu perlu menjadi perhatian tersendiri bagi masyarakat dunia, termasuk Indonesia.

Melihat fenomena tersebut, dosen dan praktisi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rakhmad Rosadi, memberikan pandangannya. Menurutnya, fenomena sakit punggung bagian bawah sudah banyak terjadi di kalangan muda. "Dan akan berdampak pada masa tua nanti," katanya.

Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UMM itu juga menyampaikan beberapa faktor penyebab kondisi tersebut. Hal ini dimulai dari penerapan gaya hidup yang kurang sehat dan posisi mengangkat beban yang salah.

Posisi duduk yang terlalu lama juga jadi faktor penyebab. Jika nyeri punggung yang dialami tidak segera ditangani, besar kemungkinan akan berdampak pada penurunan produktivitas seseorang.

Apalagi banyak orang yang menyepelekan nyeri punggung meskipun akan berdampak signifikan dalam hidupnya. Rakhmad memberikan sederet tips untuk terhindar dari nyeri punggung bagian bawah dan mengurangi rasa sakitnya.

Tips pertama dengan menerapkan pola hidup sehat termasuk rutin berolahraga. Lalu melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki setiap hari.

Masyarakat juga dapat memulai dengan hal sederhana seperti peregangan ringan setelah 30 menit duduk. Lebih bagus lagi jika disempatkan berolahraga 150 menit per pekan. "Kalau dibagi seminggu lima kali, jadi sekitar 30 menit tiap hari,” jelasnya.

Dia juga sangat menyarankan seluruh masyarakat agar lebih memperhatikan posisi duduk. Meskipun terlihat remeh, ini nyatanya bisa berdampak negatif bagi kesehatan.

Begitupun dengan posisi tubuh saat mengangkat beban. Menurut dia, membungkuk dapat meningkatkan risiko nyeri punggung. Posisi terbaik untuk mengangkat beban berat adalah dengan jongkok.

Ia lantas memberikan contoh saat seseorang mengangkat beban galon air yang penuh yang beratnya paling tidak 18 hingga 20 kilogram.

Masyarakat sebaiknya menggunakan posisi jongkok saat mengangkat. Ia menyarankan agar tidak membiasakan mengambil posisi membungkuk karena itu berbahaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement