Kamis 24 Aug 2023 09:13 WIB

Badai Hantam Makkah, Jamaah Sampai Tersapu Angin

Kecepatan angin di wilayah Makkah mencapai 83 kilometer per jam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Talang air Kabah saat hujan mengguyur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: SPA
Talang air Kabah saat hujan mengguyur di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah umroh di kota suci umat Islam Makkah, Arab Saudi terjebak dalam badai musim panas yang sangat kuat, Selasa (23/8/2023) malam. Video yang diunggah di media sosial menunjukkan para peziarah tersapu angin saat mereka berusaha mencari keselamatan.

Dilansir Middle East Eye, Rabu (24/8/2023), pada malam yang sama, Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi mengeluarkan "peringatan merah" untuk wilayah Makkah. Pusat menyarankan agar semua perjalanan keluar ruangan disetop kecuali diperlukan. Pihak berwenang mengatakan kecepatan angin di wilayah Makkah mencapai 83 kilometer per jam.

Baca Juga

Rekaman dari dalam Masjidil Haram menunjukkan hembusan angin menyapu penghalang dan tempat sampah. Jamaah yang berada di dalam Masjidil Haram berusaha mempertahankan pijakan mereka di lantai marmer yang diguyur hujan.

Seorang fotografer juga menangkap sejumlah sambaran petir yang menghantam Masjidil Haram, serta menara jam di dekatnya di kompleks Abraj al-Bait. Menara jam tersebut merupakan gedung tertinggi di Arab Saudi dan terbesar keempat di dunia, dengan ketinggian 601 meter.

Terletak di sebuah lembah di wilayah Hijaz Arab Saudi, Makkah rentan terhadap cuaca ekstrem, termasuk banjir bandang. Meskipun topografi gurun menyulitkan air mengalir secara alami, para pejabat Saudi juga menyalahkan perencanaan kota yang buruk sebagai penyebab sistem drainase air hujan yang tidak memadai selama badai yang lalu.

Peristiwa yang terbaru terjadi pada Desember, ketika hujan lebat menyebabkan banjir di kota suci tersebut, menyapu mobil dan mengganggu ibadah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement