Kamis 24 Aug 2023 09:29 WIB

Kelompok Tani Gunungkidul Dapat Bantuan 5,5 Ton Benih Padi Varietas Unggul

Benih ini mampu bertahan di lahan tanah tadah hujan.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Petani hendak menanam bibit padi di areal persawahan (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Jojon
Petani hendak menanam bibit padi di areal persawahan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Sebanyak tujuh kelompok tani di Kalurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo, Gunungkidul, DIY, mendapatkan bantuan benih padi varietas segreng handayani. Secara simbolis benih diserahkan langsung oleh Bupati Gunungkudul, Sunaryanta.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan, bantuan benih segreng handayani untuk 2023 sebanyak 5,5 ton. Bantuan yang bersumber dari APBD ini dapat ditanam di lahan seluas kurang lebih 370 hektare.

“Petani di Kalurahan Songbanyu khususnya dan Girisubo pada musim tanam 1 menamam padi segreng handayani dengan harapan cepat panen dan dapat menanam tanaman selanjutnya pada musim tanam ke II,” ujarnya.

Diakui, bantuan dalam bentuk stimulan ini belum bisa menjangkau secara menyeluruh untuk kebutuhan benih secara keseluruhan bagi anggota kelompok tani. Dari jumlah 13 kelompok tani di Kalurahan Songbanyu baru dapat menjangkau tujuh kelompok tani saja.

“Akan kita anggarkan kembali mudah mudahan seluruh kelompok tani dapat tercukupi,” kata dia.

Ketua Gapoktan Girisari, Kalurahan Songbanyu, Suyanto mengatakan, padi varietas segreng handayani memiliki banyak keunggulan selain umur pendek, benih ini mampu bertahan di lahan tanah tadah hujan, serangan hama, serangga dan cocok di tanam dibawah pepohonan.

“Sebagian besar petani cocok menanam segreng. Sesuai dengan kondisi wilayah kita,” ujar Suyanto.

Dalam kesempatan ini Bupati Gunungkidul, Sunaryanta berharap pembagian benih berjalan dengan baik. Para petani juga diminta menyimpan benih dengan baik agar kualitas terjaga sebelum memasuki musim tanam.

“Sesuai dengan ramalan BMKG, awal musim tanam atau puncak kekeringan terjadi pada September mendatang kalau tidak berubah,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement