Kamis 24 Aug 2023 10:48 WIB

'Pendidikan Jadi Perubahan Paling Mencolok dalam Perkembangan Teknologi'

Saat ini tidak hanya peserta didik saja yang perlu memahami teknologi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Peta Jalan Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perubahan yang paling mencolok dengan berkembangnya teknologi merupakan pendidikan. Hal ini diungkapkan Direktur Non-Aligned Movement Centre for South-South Technical Coorperation (NAM-CSSTC), Diar Nurbintoro, dalam orasi ilmiah di Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke-109, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pendidikan saat ini telah bertransformasi dari wacana menjadi sebuah tindakan yang nyata. Bahkan, dapat membawa perubahan yang besar untuk Indonesia. "Karena dalam proses pembelajaran tidak lagi dikekang dengan batasan geografi, melainkan dapat dilakukan dengan koneksi dan satu sentuhan saja," katanya menjelaskan.

Saat ini tidak hanya peserta didik saja yang perlu memahami teknologi. Seorang tenaga pendidik juga perlu mendalami bidang tersebut karena hal itu juga yang menjadi tantangan di dalam pendidikan. Seperti Urgensi Literasi digital yang mana mewajibkan semua untuk mempunya critical thinking agar tidak tertinggal informasi terbaru.

Dia juga mengungkapkan di tengah keberagaman era digital saat ini para tenaga pendidik tidak boleh lengah. Mereka harus menjadikan hal itu sebagai peluang yang dapat dimanfaatkan untuk metode pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang lebih personal menjadi salah satu contoh yang dapat diterapkan untuk peserta didik.

Ia meyakini teknologi dapat membantu bidang riset dan inovasi dengan memudahkan mendapatkan informasi dan solusi kreatif secara global. Dalam bidang kewirausahaan juga membantu untuk memasarkan produk dan jasa yang dapat disebarluaskan secara efisien. "Maka dari itu, sangat rugi jika tidak memanfaatkan era digital saat ini karena akan sangat menguntungkan jika diimplementasikan dengan baik," ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika. 

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Indonesia, Profesor Muhadjir Effendy menjelaskan, wisudawan yang hadir saat ini akan menjadi generasi emas saat indonesia telah berusia 100 tahun. Dengan begitu wisudawan perlu terus mengembangkan potensinya dan membawa nama kampus dengan harum sebagai alumni. 

Muhadjir juga menyampaikan untuk selalu menggunakan ilmu yang telah didapatkan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan baik. Sebab, para mahasiswa telah diberikan bekal yang cukup dengan adanya Centre of Excellence (CoE). Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempunyai keterampilan yang lebih sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di era yang identik dengan teknologi. 

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Profesor Fauzan juga menyampaikan adanya CoE itu baik untuk mempersiapkan mahasiswa dan alumninya dalam menghadapi bonus demografi di Indonesia nanti. Dalam hal ini termasuk siap beradaptasi dalam era digital yang berkembang pesat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement