Jumat 25 Aug 2023 22:24 WIB

PLN Pasok Listrik pada Dua Pertemuan ASEAN di Bali tanpa Mati

Subsistem kelistrikan Bali dalam kondisi normal dengan daya sebesar 1.514,80 MW.

Kementerian ESDM bekerja sama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) menginisiasi acara tahunan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali, Indonesia pada 24-26 Agustus 2023.
Foto: dok AEBF 2023
Kementerian ESDM bekerja sama dengan ASEAN Centre for Energy (ACE) menginisiasi acara tahunan ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023 di Bali, Indonesia pada 24-26 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- PT PLN (Persero) pasok listrik tanpa mati  selama penyelenggaraan dua pertemuan internasional 41st ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) and ASEAN Energy Business Forum (AEBF) 2023.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di Badung, Bali, Jumat mengatakan PLN berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah menyukseskan penyelenggaraan AMEM-41 dan AEBF dengan menerapkan layanan kelistrikan tanpa kedip atau sistem zero down time (ZDT) yang ditopang kapasitas daya mumpuni untuk mengamankan suplai listrik selama gelaran acara. Pertemuan antarperwakilan negara dan semua pelaku energi di ASEAN itu dianggap salah satu forum penting terkait pengembangan sumber daya energi di kawasan ASEAN.

Baca Juga

"AMEM-41 dan AEBF termasuk agenda penting bidang energi di ASEAN. PLN telah berpengalaman menangani kegiatan besar skala internasional seperti ini. Pengalaman dan success story itulah yang akan kami terapkan dalam siaga penyelenggaraan agenda ini," katanya.

Darmawan menjelaskan dari segi kesiapan pasokan daya, subsistem kelistrikan Bali dalam kondisi normal dengan daya mampu sebesar 1.514,80 megawatt (MW) dan rekor beban puncak sebesar 980,89 MW. Dengan kondisi tersebut ia memastikan suplai daya aman karena reserved margin ada di kisaran 35 persen.

Hal itu didukung oleh stok energi primer untuk pembangkit yang dalam kondisi normal dan siap.

Selain itu, guna memberikan keamanan dan keandalan pasokan yang berlapis, PLN menyiagakan total 176 personel yang selalu siaga selama 24 jam serta 14 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan kapasitas 3x250 kilovolt ampere (kVA), 1x200 kVA, 8x100 kVA dan 2x30 kVA.

"Jadi PLN menerapkan pola operasi dan proteksi dengan defense scheme yaitu menetapkan pengamanan pasokan listrik berlapis. Kami juga menyiapkan alternatif untuk kondisi darurat sehingga dijamin listrik tanpa kedip. Dalam hal ini kami ingin menjamin seluruh agenda berjalan lancar dan para delegasi maupun peserta bisa fokus pada acara," kata Darmawan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement