Komunitas Yahudi di Turkiye menyampaikan permohonan tulis kepada PM Kiryakos Mitsotakis untuk merestorasi Masjid Gazi Hasan Pasha, salah satu peninggalan Kekaisaran Ottoman di Pulau Kos, di Yunani.
Permohonan disampaikan menyusul pembukaan kembali Kal Shalom Sinagoga, setelah ditutup selama delapan dekade akibat pembantaian penduduk Yahudi di Pulau Kos selama pendudukan Nazi Jerman.
Pembukaan sinagoga tidak hanya menandai momen peringatan penting, tapi juga simbol kebangkitan budaya, yang dimaksudkan sebagai ruang peringatan, budaya, dan ibadah.
Masjid Gazi Hasan Pasha, populer dengan sebutan Masjid Kos, tak terawat dengan seluruh dinding bagian atas terkelupas. Menara masjid masih kokoh tapi terlihat kumuh.
“Kami tiba di pulau ini dengan hati penuh kegembiraan menyaksikan kebangkitan Kal Shalom Sinagoga, tapi semangat kami melemah saat melihat kerusakan masjid,” tulis Komunitas Yahudi Turkiye di akun media sosial dan dikutip Daily Sabah.
“Kami mengimbau agar Masjid Kos direstorasi sebagai komitmen untuk memupuk rasa saling menghormati dan pengertian antarkelompok agama berbeda,” lanjut Komuitas Yahudi Turkiye.
Omar Celik, juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa, mengatakan; “Ketika serangan fasis terhadap umat Islam — dengan pembakaran Alquran — terus berlanjut, Komunitas Yaudi menyampaikan pesan berharga kepada dunia akan pentingnya menghormati kebebasan berkeyakinan.
“Ini adalah cita-cita kemanusiaan agar semua pemeluk agama hidup bebas,” kata Celik.