REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), yang pada tahun ini genap 110 tahun beroperasi, masuk ke dalam daftar 100 perusahaan terbesar di Tanah Air versi Fortune Indonesia. Sampoerna menempati peringkat 10 dalam daftar 100 perusahaan terbesar tahun 2022.
Capaian Sampoerna ini tidak lepas dari upaya Perseroan tetap fokus untuk menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan di Indonesia, yaitu konsumen dewasa, karyawan, mitra usaha, serta pemegang saham, serta masyarakat luas.
Presiden Direktur Sampoerna, Vassilis Gkatzelis, mengatakan, kinerja pada 2022 mencerminkan fundamental bisnis yang kokoh dengan kekuatan portofolio merek Sampoerna, jangkauan pasar yang kuat, serta organisasi yang tangguh. "Kami menyambut baik pengakuan yang diberikan oleh Fortune Indonesia," ujar Vassilis dalam siaran pers, Senin (28/8/2023).
Adapun, Fortune Indonesia baru-baru ini merilis daftar 100 perusahaan terbesar di Indonesia. Untuk menentukan perusahaan yang masuk dalam daftar ini, Fortune Indonesia menggunakan metodologi yang mengacu pada standard list Fortune 500 yang sudah berusia 69 tahun dan mendunia. Dalam proses penentuan 100 perusahaan terbesar, tim Fortune Indonesia mengkurasi laporan keuangan 2022 dari ratusan perusahaan terbuka dan tertutup.
Fortune Indonesia juga menempatkan Sampoerna pada peringkat 10 sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia. Market Cap HMSP menyentuh angkat Rp 109,92 triliun pada 2022. Adapun, pada 2022 HMPS berhasil meningkatkan penjualan bersih senilai Rp 111,2 triliun, tumbuh 12,5 persen secara tahunan, dan laba bersih Rp 6,3 triliun.
Vassilis mengatakan Sampoerna berkomitmen penuh untuk menciptakan nilai tambah ekonomi, termasuk melalui investasi jangka panjang di Indonesia.
Investasi jangka panjang Sampoerna, katanya, merupakan bukti kepercayaan atas iklim investasi dan usaha di Indonesia. Seiring dengan investasi, Sampoerna terus mendorong penciptaan nilai tambah ekonomi dan dampak sosial melalui peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja hingga pemberdayaan dan digitalisasi UMKM melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC) di bawah payung Program Keberlanjutan 'Sampoerna Untuk Indonesia'.
Sampoerna, lanjut Vassilis, senantiasa berkomitmen untuk menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan utamanya konsumen dewasa, karyawan dan mitra usaha, serta masyarakat luas.
Sebagai catatan, pada akhir 2022, Sampoerna mempekerjakan lebih dari 66 ribu karyawan secara langsung dan tidak langsung, dan mengoperasikan tujuh fasilitas produksi dan 38 fasilitas produksi bekerja sama dengan Mitra Produksi Sigaret (MPS).
Melalui perusahaan pemasok, Sampoerna juga secara konsisten menjalankan program kemitraan dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal untuk memastikan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi.
Sebagai bagian dari investasi jangka panjang Sampoerna, lanjutnya, telah meresmikan meresmikan fasilitas produksi untuk produk tembakau inovatif bebas asap dan ekspor perdana ke Asia Pasifik di Karawang, Jawa Barat pada awal 2023. Fasilitas produksi ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.
Kemudian sejak Februari lalu, Sampoerna juga telah memperkenalkan inovasi terbaru berbasis sains dan teknologi paling mutakhir untuk produk tembakau inovatif bebas asap, yaitu IQOS ILUMA, melalui kelanjutan IQOS Club dengan peluncuran terbatas di 10 kota besar di Indonesia. "Ini adalah tonggak penting untuk menandai kiprah Sampoerna selama 110 tahun di negara ini," katanya.
Vassilis mengatakan kiprah Sampoerna selama 110 tahun di Indonesia mengacu pada Prinsip Keberlanjutan yang telah mengadopsi kerangka kerja Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environment, Social, Governance/ESG).
"Kami percaya bahwa melalui semangat gotong royong antara seluruh pemangku kepentingan, maka kami dapat menciptakan masa depan yang berkelanjutan bagi Sampoerna yang turut berperan serta dalam kemajuan Indonesia," kata Vassilis.