Selasa 29 Aug 2023 17:33 WIB

Tujuh Hektare Sawah di Bogor Gagal Panen Akibat Kekeringan

Pemkab Bogor sedang mengajukan klaim asuransi bagi petani yang gagal panen.

Red: Ani Nursalikah
Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petani membajak sawahnya yang mengalami kekeringan di Persawahan kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa (2/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN BOGOR -- Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menyebutkan sawah seluas 7 hektare mengalami puso atau gagal panen akibat kekeringan saat musim kemarau dan dampak fenomena El Nino.

"Sekarang yang terlapor kepada kami yang terkena puso 7 hektare di Kecamatan Ciawi itu ada dua kelompok tani," kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor Tatang Mulyadi, Selasa (29/8/2023).

Baca Juga

Distanhorbun Kabupaten Bogor juga mencatat seluas 1,5 hektare sawah mengalami kekeringan berat. Kemudian, kekeringan sedang 39,3 hektare, kekeringan ringan 87,5 hektare, dan terancam kekeringan seluas 388,15 hektare.

Ia memaparkan, untuk kriteria kekeringan ringan ditandai dengan permukaan tanah yang pecah dan tidak ada sumber air. "Kriteria sedang, tanah pecah, sumber air tidak ada, pertumbuhan sudah terlihat bagus. Kriteria berat, tanah sudah belah, kaki kita juga bisa masuk, daunnya sudah mengelinting," ujarnya.