Kamis 31 Aug 2023 23:26 WIB

Bantu Ketersediaan Dokter, President University Dirikan Dua Prodi FK

Ketersediaan dokter diperlukan untuk memperluas layanan kesehatan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kegiatan mahasiswa fakultas kedokteran.
Foto: Dok.Humas UB
Ilustrasi kegiatan mahasiswa fakultas kedokteran.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Jumlah fakultas kedokteran (FK) di Indonesia kini kembali bertambah dengan diizinkannya President University untuk mendirikan fakultas untuk mencetak dokter-dokter masa depan itu. Berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbudristek yang diterbitkan pada 21 Agustus 2023, President University diizinkan untuk membuka program studi Kedokteran dan Pendidikan Profesi Dokter di bawah naungan FK.   

"Kehadiran FK President University diharapkan bisa ikut memberikan kontribusi untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga dokter di Indonesia," ujar Founder President University dan Chairman Jababeka, SD Darmono, saat konferensi pers peluncuran dua program studi itu di Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, persiapan untuk mendirikan FK sudah dilakukan sejak lama. Upaya itu dapat terwujud dimulai dari pencabutan moratorium pendidikan kedokteran oleh pemerintah pada 2022. Sebab itu, dia berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan izin tersebut kepada President University.

Menurut dia, dengan terbitnya izin itu pihaknya dapat ikut berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada 2045 melalui bidang kesehatan. Darmono mengatakan, kesehatan merupakan isu krusial dalam meningkatkan produktivitas pekerja baik pada saat ini maupun di masa mendatang. 

Salah satu isu utama dalam bidang kesehatan adalah ketersediaan tenaga dokter. Menurut standar World Health Organization (WHO), rasio ideal jumlah dokter umum terhadap jumlah penduduk adalah 1:1.000. Itu berarti satu dokter akan melayani 1.000 penduduk. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 278,69 juta. Dengan jumlah itu, Indonesia semestinya butuh 278.690 dokter.  

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per Juni 2023, jumlah dokter baru mencapai 159.977 orang. Jadi, Indonesia masih kekurangan 118.713 dokter. "Kehadiran Fakultas Kedokteran President University diharapkan bisa ikut memberikan kontribusi untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga dokter di Indonesia," jelas dia. 

Selain jumlah, persoalan lain yang ada di dunia kesehatan pada saat ini adalah distribusi dokter di Indonesia yang masih timpang. Di mana, di beberapa kota di Indonesia jumlah dokter berlimpah, tetapi di lain sisi masih banyak daerah yang sangat kekurangan tenaga dokter. 

SK Kemendikbudristek itu diberikan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat-Banten Dr. M Samsuri kepada Rektor President University, Chairy, di kantor LLDIKTI Wilayah IV di kawasan Cikutra, Bandung, Jawa Barat. Kemudian disaksikan langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, Budi Susilo Soepandji dan Dekan Fakultas Kedokteran President Unievrsity, Budi Setiabudiawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement