REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping menyiapkan dana sekitar 350 dolar AS - 550 juta dolar AS atau setara Rp 8,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.221 per dolar AS ) untuk membangun Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT). Adapun proyek terminal integrasi tersebut merupakan proyek kerja sama antara Pertamina International Shipping dengan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang akan dibangun di Kalibaru, Jakarta Utara.
CEO Pertamina International Shipping Yoki Firnandi mengatakan JIGT Kalibaru akan menjadi terminal energi dan ramah lingkungan di Indonesia. Pertamina mempercayakan pengembangan JIGT kepada Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina International Shipping yang telah terbukti dalam mengelola terminal energi strategis, di antaranya terminal LPG Tanjung Sekong yang memasok 40 persen kebutuhan LPG nasional.
“Apalagi, SH IML PIS dengan kekuatan armada yang dimilikinya, juga berperan sebagai virtual pipelines dalam menyalurkan energi di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (1/9/2023).
Menurutnya JIGT akan dibangun lahan seluas 50 hektare milik Pelindo dengan pertimbangan lokasi yang cukup strategis untuk hub alur perdagangan di Asia. Dari sisi operasional, lokasi JGIT juga berada area bebas penduduk yang berbatasan dengan tepi laut dan memiliki tambatan lepas pantai yang bisa menampung kapal-kapal besar.