REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, akan membantu pemasangan sambungan air PDAM bagi sejumlah rumah warga di wilayah Kecamatan Cibarusah. Langkah ini disebut sebagai solusi jangka panjang dalam upaya menangani dampak kekeringan.
“Ini karena Cibarusah setiap tahun seperti ini (terdampak kekeringan). Tahun lalu baru pemasangan pipa utama ke titik-titik kantor desa. Tinggal nanti kita fasilitasi jaringan airnya agar langsung ke rumah-rumah warga,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Sabtu (2/9/2023).
Dilaporkan ada tiga desa yang terdampak kekeringan di Kecamatan Cibarusah, yaitu Ridogalih, Ridomanah, dan Sirnajati. Dani mengaku kondisi geografis desa-desa tersebut menjadi tantangan untuk merealisasikan pemasangan sambungan air PDAM ke rumah-rumah warga. Seperti kontur perbukitan batu dan jarak antarrumah yang relatif berjauhan.
Namun, diharapkan upaya pemasangan sambungan air ke rumah-rumah warga dapat terealisasi, dengan dukungan biaya dari Pemkab Bekasi.
“Jarak antarrumah jauh, tidak terkumpul di satu titik, sehingga membutuhkan jaringan pipa yang panjang. Kemampuan warga juga terbatas. Jadi, saya instruksikan pemasangan sambungan gratis. Mungkin mencapai seribu atau kalau masih kurang bisa ditambah menjadi 2.000, tergantung hasil asesmen berapa keluarga yang dibantu. Sehingga nanti tidak ada lagi kejadian kekurangan air bersih seperti saat ini,” kata Dani.
Dani berharap pemasangan sambungan air dapat mulai dikerjakan tahun ini mengingat air bersih merupakan kebutuhan yang mendesak.
“Alhamdulillah, PDAM bisa handle dulu terkait biaya modal. Kalau terkait penyertaan modal, nanti itu untuk pipanisasi dan sambungan jaringan air bersih kepada seluruh warga terdampak kekeringan di kecamatan lain juga,” kata Dani.
Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi Usep Rahman Salim mengatakan, sebenarnya jaringan air PDAM sudah masuk ke tiga desa di wilayah Kecamatan Cibarusah itu. Namun, kata dia, baru sekitar 500 keluarga atau rumah yang menjadi pelanggan PDAM.
“PDAM Tirta Bhagasasi akan memberikan seribu sampai 2.000 sambungan langsung PDAM secara gratis, yang nantinya dibiayai APBD Pemkab Bekasi tahun 2024. Kita gunakan biaya modal perusahaan dulu agar bisa terealisasi tahun ini juga,” kata Usep.
Menurut Usep, calon penerima bantuan pemasangan sambungan air PDAM itu berdasarkan usulan pemerintah desa setempat, dari hasil penilaian sejumlah indikator, antara lain masyarakat berpenghasilan rendah, juga pengguna jaringan listrik berkapasitas rendah.
“Siap direalisasikan sambil menunggu usulan hasil asesmen pemerintah desa. Karena pipa utamanya juga sudah tersedia, tinggal disiapkan untuk yang ke rumah-rumah warga. Alokasi anggaran berdasarkan kebutuhan sekitar Rp 6 miliar. Selama proses berjalan, kami tetap menyalurkan bantuan air bersih setiap hari karena ini bagian dari pelayanan,” ujar Usep.