Selasa 05 Sep 2023 09:51 WIB

IHSG Menguat di Tengah Pelemahan Bursa Kawasan dan Global

S&P Global juga mencatat manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme

Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati data saham melalui aplikasi IDX Mobile di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023). IHSG ditutup melemah 0,32% ke 6899,39 pada akhir perdagangan. IHSG sempat mencapai posisi tertinggi di 6.937,64 dan terendah di 6.898,38 sepanjang sesi. Sebanyak 219 saham ditutup di zona hijau, 308 saham melemah, dan 215 saham lainnya ditutup di posisi yang sama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi dibuka menguat di tengah pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

IHSG dibuka menguat 10,97 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.007,72. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,55 poin atau 0,16 persen ke posisi 971,47.

Baca Juga

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.960 sampai 7.030," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Dari dalam negeri, hasil survei Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global periode Agustus 2023 berada di level 53,9 atau naik 0,6 poin dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat 53,3.

Laju ekspansi PMI Manufaktur tersebut merupakan yang paling cepat dalam kurun waktu hampir setahun dan menjadikan kondisi manufaktur Indonesia selama 24 bulan beruntun atau sepanjang dua tahun terakhir berada di level ekspansif.

S&P Global juga mencatat manufaktur Indonesia memperlihatkan optimisme akan pertumbuhan produksi dalam 12 bulan ke depan.

Dari mancanegara, PMI Manufaktur final di Australia versi Judo Bank berada di level 49,6 pada Agustus 2023 atau tidak berubah dibandingkan bulan sebelumnya.

Meskipun berada di level kontraksi dalam enam bulan terakhir, namun angka tersebut menjadi yang terkuat sejak Februari 2023 dan menunjukkan tanda-tanda pemulihan di sektor manufaktur dalam beberapa bulan terakhir.

Dari Asia, Korea Selatan mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 0,87 miliar dolar AS pada Agustus 2023 atau naik dari defisit sebesar 9,39 miliar dolar AS pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kegiatan ekspor di Korea Selatan turun sebesar 8,4 persen year on year (yoy) menjadi 51,87 miliar dolar AS pada Agustus 2023, sedangkan impor turun sebesar 22,8 persen (yoy) menjadi 51,0 miliar dolar AS.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 92,80 poin atau 0,28 persen ke 32.846,39, indeks Hang Seng melemah 222,23 poin atau 1,18 persen ke 18.621,93, dan indeks Shanghai melemah 16,88 poin atau 0,53 persen ke 3.160,18, dan indeks Straits Times melemah 15,25 poin atau 0,47 persen ke 3.223,72.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement