Kamis 07 Sep 2023 10:45 WIB

Sempat Sulit Bernapas karena Panas, Medvedev Masih Sanggup Lolos Semifinal AS Terbuka

Gelombang panas sedang melanda Kota New York, Amerika Serikat (AS).

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Petenis tunggal putra asal Rusia, Daniil Medvedev.
Foto: EPA-EFE/BRIAN HIRSCHFELD
Petenis tunggal putra asal Rusia, Daniil Medvedev.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Daniil Medvedev mencapai semifinal Grand Slam US Open (AS Terbuka) 2023 setelah mengalahkan Andrey Rublev 6-4, 6-3, dan 6-4. Namun, kemenangan Medvedev diraih dengan perjuangan keras. Pasalnya, Medvedev menjalani pertandingan dalam keadaan kesulitan bernapas karena panas dan lembap sehingga menyebabkan petenis itu terasa "mati".

“Satu pemain akan mati dan Anda akan melihatnya,” kata Medvedev dikutip dari BBC, Kamis (7/9/2023).

Baca Juga

Medvedev memenangkan Grand Slam di AS Terbuka 2021 setelah mengalahkan Novak Djokovic di final. Dan di semifinal kali ini, petenis Rusia itu akan melawan juara bertahan asal Spanyol Carlos Alcaraz atau Alexander Zverev dari Jerman.

Gelombang panas sedang melanda New York, Amerika Serikat (AS). Pertandingan tersebut dimainkan di bawah atap yang sebagian tertutup pada hari terpanas turnamen sejauh ini, dengan suhu diperkirakan akan meningkat hingga 35 derajat Celcius pada Rabu (6/9/2023) waktu setempat. Kedua pemain tampak terkuras secara fisik dan emosional ketika Medvedev akhirnya menyelesaikan pertandingan setelah dua jam 48 menit, sebelum membandingkan cuaca yang dialaminya selama Olimpiade Tokyo 2020.

Medvedev mengungkapkan, pemain menderita di lapangan sehingga menyulitkan mengembangkan permainan. Medvedev dan Rublev masing-masing beristirahat lama di kamar mandi di sela-sela set untuk sejenak melepaskan diri dari panas dan mengganti pakaian mereka yang basah kuyup.

Dua petenis ini juga menyiram diri mereka dengan air dingin, duduk di bawah handuk es dan memanfaatkan AC di tempat duduk mereka. Medvedev mengungkapkan pada akhir set pertama sudah tidak melihat bola.

"Saya bermain dengan sensasi, mencoba mengejarnya, mencoba berlari, mencoba menangkap bola, dan terkadang dia melakukan hal yang sama," ungkap Medvedev.

Menurut Medevedev beberapa saat di set ketiga lawannya sempat break. Sementara dirinya tidak sabar untuk segera mandi air dingin, namun itu tidak bisa dilakukan karena akan memengaruhi tubuh.

Medvedev mengalahkan sahabatnya untuk mencapai semifinal. Kedua pemain ini telah berteman baik sejak usia enam tahun dan Rublev adalah ayah baptis putri Medvedev, dengan juara 2021 itu memanggilnya “keluarga” sebelum pertemuan delapan besar mereka di Stadion Arthur Ashe.

Rublev mendapati dirinya mengalami break pada awal setiap set, namun Medvedev mampu menemukan perubahan momentum meskipun ia mengambil dua kali timeout medis dan menggunakan inhaler saat ia kesulitan bernapas.

"Saya tahu dia tidak pernah menyerah. Masalahnya adalah dia tahu saya juga tidak pernah (menyerah)," kata Medvedev.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement