Kamis 07 Sep 2023 16:40 WIB

Tim Pengabdian Amikom Kembangkan Media Pembelajaran dengan Multimedia dan Boneka Tangan

Dengan media pembelajaran ini diharapkan para peserta didik lebih semangat belajar.

Red: Fernan Rahadi
Ketua tim pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta, Ali Mustopa (kanan) menyerahkan video multimedia dan boneka tangan kepada TK KB Mutiara Bunda yang diwakili oleh salah satu guru, Amanah dalam acara Pemanfaatan Puppet Media Illustration (PMI) dalam Pembelajaran Usia Dini di TK KB Mutiara Bunda, Mungur, Srimartani, Piyungan, Sleman, DIY, Kamis (7/9/2023).
Foto: dokpri
Ketua tim pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta, Ali Mustopa (kanan) menyerahkan video multimedia dan boneka tangan kepada TK KB Mutiara Bunda yang diwakili oleh salah satu guru, Amanah dalam acara Pemanfaatan Puppet Media Illustration (PMI) dalam Pembelajaran Usia Dini di TK KB Mutiara Bunda, Mungur, Srimartani, Piyungan, Sleman, DIY, Kamis (7/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Amikom Yogyakarta berinisiatif mengembangkan media pembelajaran untuk TK KB Mutiara Bunda yang terletak di Mungur, Srimartani, Piyungan, Sleman, DIY. Strategi pengembangan media pembelajaran ini diyakini dapat meningkatkan konsentrasi para peserta didik di TK KB Mutiara Bunda saat menerima materi.

Dalam kegiatan yang berlangsung di TK KB Mutiara Bunda, Kamis (7/9/2023), tim mengenalkan media pembelajaran dengan multimedia melalui pelatihan untuk para guru sekolah tersebut. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang guru dan empat orang pengelola. 

Dalam pelatihan tersebut, tim mengoptimalkan multimedia dan boneka jari sebagai media pembelajaran. Mereka memproduksi video multimedia yang berkisah tentang persahabatan tiga ekor binatang, Sipa, Kuncil dan Dombi yang mengajarkan pada anak didik pentingnya saling menyayangi.

Ketua tim pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta, Ali Mustopa, melihat kegiatan ini merupakan wujud dari penggunaan teknologi yang positif. "Pandemi lalu menyebabkan anak-anak harus berada di rumah, dan ketergantungan mereka pada gadget begitu tinggi. Ketika kembali belajar secara luring mereka kesulitan untuk berkonsentrasi mengikuti materi. Nah, kegiatan ini merupakan salah satu langkah untuk membantu proses belajar-mengajar jadi lebih menyenangkan untuk anak-anak,” ujar Ali dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis.

Ali memaparkan, langkah yang dilakukan timnya tersebut berawal dari anggapan bahwa proses belajar-mengajar, terutama untuk anak usia dini, usai pandemi dihadapkan pada tantangan baru. Tantangan dalam proses belajar mengajar tersebut ditemukan pada anak usia dini yang kesulitan untuk membangun koneksi sosial mereka dengan teman sebaya dan guru akibat pembatasan sosial di masa pandemi. 

"Anak usia dini juga disebut sulit untuk mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus akibat kurangnya aktivitas fisik. Selain itu, dalam berbagai penelitian, disebutkan bahwa anak usia dini memiliki konsentrasi yang rendah karena terbiasa menggunakan gawai kala pandemi," kata Ali.

Tantangan-tantangan tersebut hampir terjadi pada semua anak usia dini, salah satunya adalah anak usia dini yang merupakan peserta didik di TK KB Mutiara Bunda. Ia menyatakan, sekolah ini juga menghadapi tantangan yang kurang lebih sama.

"Dari hasil observasi yang telah dilakukan, TK KB Mutiara Bunda melihat bahwa tantangan yang paling sering dirasakan adalah kurangnya konsentrasi belajar anak didik terhadap materi pembelajaran," katanya.

photo
Acara Pemanfaatan Puppet Media Illustration (PMI) dalam Pembelajaran Usia Dini di TK KB Mutiara Bunda, Mungur, Srimartani, Piyungan, Sleman, DIY, Kamis (7/9/2023). - (dokpri)

 

Ia berharap dengan kegiatan yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini, para guru di TK KB Mutiara Bunda dapat menggunakan teknologi untuk kegiatan mengajar. Dengan begitu, guru terbantu dalam memodifikasi metode pembelajaran kepada anak didik untuk berbagai materi dan kondisi.

Pada akhir kegiatan, tim pengabdian masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta menyerahkan video multimedia dan boneka tangan kepada TK KB Mutiara Bunda yang diwakili oleh Amanah. "Diharapkan pada masa mendatang, akan ada inovasi pembelajaran lain yang bisa membantu proses belajar mengajar untuk anak-anak. Sehingga teknologi bisa dioptimalkan sebagai media yang tidak hanya untuk memberikan kesenangan tapi juga pengetahuan," kata Ali.

Salah satu pengajar di TK KB Mutiara Bunda, Wulan Suminar, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelatihan ini. "Dengan memberikan media pembelajaran berupa video dan boneka tangan, diharapkan anak-anak jadi lebih semangat belajar, lebih senang, lebih fokus dalam mendengarkan cerita," ujar Wulan yang ditemui seusai kegiatan. 

Tim pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta terdiri dari tiga orang dosen yaitu Ali Mustopa, Monika Pretty Aprilia, dan Ahmad Sa’di, serta dua orang mahasiswa Yogi Efani Yancandra dan Fadiya Ahsani.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement