ANTARIKSA -- Sebuah video menakjubkan menangkap momen bola api hijau yang melintasi langit di atas Turki. Diambil oleh Onur Kacmaz di taman bermain Kota Erzurum, Turki pada Sabtu 2 September 2023, video yang kini viral menunjukkan langit dan awan di sekitarnya bermandikan warna hijau laut saat objek cemerlang tersebut menghantam atmosfer bagian atas.
American Meteor Society (AMS) kemudian menjelaskan, bola api itu adalah meteor yang tampak lebih terang dari Venus. Artinya, secara teori mereka bisa terlihat di siang hari. Batuan luar angkasa yang menyala-nyala ini memiliki kecemerlangan yang menakjubkan karena ukurannya yang besar dan kecepatannya yang sangat tinggi, yang menciptakan sejumlah besar gesekan ketika menghantam atmosfer bumi.
Saat bola api memasuki atmosfer dengan kecepatan yang jauh melebihi batas kecepatan suara, antara 25.000 dan 160.000 mph (40.000 hingga 257.000 km/jam), bola api tersebut bisa disertai dengan ledakan sonik yang luar biasa.
Meteor mulai bersinar ketika lapisan luarnya terkelupas akibat kontak dengan atmosfer bumi, sehingga inti logamnya terbakar akibat pemanasan berlebih. Warna hijau cerah berasal dari nikel, yang bersama dengan besi, merupakan komponen paling umum di inti meteor.
Jika bola api itu meledak tidak jauh di atas kota, hal itu dapat menyebabkan kerusakan serius. Peristiwa meteor paling eksplosif dalam sejarah baru-baru ini adalah menimpa Kota Chelyabinsk, Rusia pada 2013. Meteor itu menghasilkan ledakan yang kira-kira setara dengan 400 hingga 500 kiloton TNT, atau 26 hingga 33 kali energi yang dilepaskan oleh bom Hiroshima. Bola api menghujani Chelyabinsk dan sekitarnya, merusak bangunan, memecahkan jendela, dan melukai sekitar 1.200 orang.
Ledakan Chelyabinsk bukanlah peristiwa paling apokaliptik yang disebabkan oleh bola api. Bukti arkeologi terbaru menunjukkan adanya bola api yang meledak di kota kuno Tall el-Hamman di Timur Tengah sekitar 3.600 tahun yang lalu. Ledakan tersebut, yang kira-kira 1.000 kali lebih kuat dari bom Hiroshima, langsung membakar kota sebelum meratakannya dengan gelombang kejut yang kuat, menewaskan seluruh penduduknya. Sumber: Space.com