Jumat 08 Sep 2023 13:27 WIB

Amalan Antara Maghrib dan Isya

Lakukan amalan antara Maghrib dan Isya agar waktu tak terbuang sia-sia.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Amal ibadah antara Maghrib dan Isya (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Amal ibadah antara Maghrib dan Isya (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Banyak orang yang menyia-nyiakan waktu antara Maghrib dan Isya. Padahal terdapat banyak keutamaan di antara waktu Maghrib dan Isya. Orang yang dapat menghidupkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan beribadah akan mendapatkan pahala yang berlipat. 

Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah memberikan tuntunan untuk mengisi waktu antara Maghrib dan Isya dengan memperbanyak ibadah. Menurutnya seyogianya waktu antara Maghrib dan Isya itu diisi dengan beriktikaf di masjid dan mengerjakan sholat sunah awabin. 

Baca Juga

وإن أمكنك أن تنوي الاعتكاف إلى العشاء ، وتحيي ما بين العشاءين بالصلاة. فقد ورد في فضل ذلك ما لا يحصى . وهي ناشئة الليل . لأنه أول نشئه .  وهي صلاة الأوابين. أي: الصلاة في هذا الوقت تمسى صلاة الأوابين. 

Artinya: Dan bila memungkinkan bagimu seyogianya merencanakan iktikaf sampai isya, dan hendaknya menghidupkan waktu di antara maghrib dan isya dengan sholat sunah. Sungguh telah disebutkan keutamaan beriktikaf dan melakukan sholat sunah antara maghrib dan isya yang tak terhitung banyaknya. Yaitu waktu permulaan malam. Karena itu mengawali waktu permulaan malam yaitu dengan sholat awabin. Yakni sholat di waktu ini dinamakan sholat sunah awabin. (Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 122-123 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Sholat sunah awabin itu adalah sholat sunah untuk memohon ampunnan Allah dari setiap kesalahan dan dosa yang diperbuat hamba seharian itu. 

وَصَلَاةُ الْأَوَّابِينَ وَإِنَّمَا سُمِّيَتْ صَلَاةَ الْأَوَّابِينَ ؛ لِأَنَّ فَاعِلَهَا رَجَعَ إلَى اللَّهِ تَعَالَى وَتَابَ مِمَّا فَعَلَهُ فِي نَهَارِهِ فَإِذَا تَكَرَّرَ ذَلِكَ مِنْهُ دَلَّ عَلَى رُجُوعِهِ إلَى اللَّهِ تَعَالَى وَلَوْ لَمْ يُلَاحَظْ ذَلِكَ الْمَعْنَى

Artinya, “Dinamai shalat Awwabin sebab orang yang menjalankannya itu kembali kepada Allah dan bertobat dari kesalahan yang ia lakukan pada siang hari. Karenanya, ketika ia melakukannya berulang-ulang, maka hal itu merupakan penanda kembalinya ia (bertobat) kepada Allah ta’ala meskipun itu tidak disadarinya,” (Lihat Sulaiman Al-Jamal, Hasyiyatul Jamal, Beirut, Daru Fikr, 609).

وسئل النبي ﷺ عن قول الله تعالى: (تتجافى جنوبهم عن المضاجع) فقال: هي الصلاة بين العشاءين ، إنها لتذهب بملاغات النهار. وتهذب آخره. 

Artinya: Dan ketika nabi SAW ditanya tentang firman Allah ta'ala: tatajafa junubuhum 'anil madhoji' (Alquran surat As Sajadah ayat 16) maka nabi menjelaskan: yaitu sholat sunah di antara maghrib dan isya. Karena sesungguhnya sholat sunah antara maghrib dan isya itu untuk menghapus kesia-siaan yang dilakukan pada siang hari dan membersihkan penghujung hari. (Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 122-123 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

Syekh Muhammad Asy Syarbini Al Khathib dalam kitab Al Iqna menjelaskan sholat awabin dikerjakan minimal dua rakaat dan paling banyak dua puluh rakaat. Di antara fadhilahnya yakni dicatatkan amal sebanyak ibadah dua belas tahun. 

مَنْ صَلَّى سِتَّ رَكَعَاتٍ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ كَتَبَ اللهُ لَهُ عِبَادَةَ اثْنَتَيْ عَشَرَةَ سَنَةً

Artinya, “Barang siapa yang melaksanakan shalat Awwabin enam rakaat maka Allah catat baginya pahala ibadah dua belas tahun,” (HR Tirmidzi).

Maka hendaknya seorang Muslim mengisi waktu antara maghrib dan Isya dengan memperbanyak ibadah salah satunya adalah memperbanyak sholat sunah awabin. Ketika telah masuk waktu Isya, hendaknya terlebih dulu mengerjakan sholat sunah qobliyah Isya empat rakaat setelah itu berdoa hingga iqamat. Sebab pada waktu tersebut adalah waktu mustajab berdoa. 

و (الملاغات) -جمع ملغاة - وهو: من اللغو. فإذا دخل وقت العشاء . فصل أربع ركعات قبل الفرض إحياء لما بين الأذانين ففضل ذلك كثير . وفي الخبر: إن الدعاء بين الأذان والإقامة لا يرد . 

Artinya: Lafadz Malaqhot jamaknya malghot yaitu dari lafadz lagwun atau sia-sia. Maka ketika telah masuk waktu Isya, maka sholat sunah lah empat raka'at sebelum sholat fardhu, karena menghidupkan waktu di antara adzan dan iqamat itu keutamaannya banyak. Dan diriwayatkan bahwa sesungguhnya doa antara adzan dan iqamat itu tidak akan ditolak.(Lihat kitab Bidayatul Hidayah halaman 123 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut).

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement