Sabtu 09 Sep 2023 19:15 WIB

KOI Luncurkan Seragam Tim Indonesia untuk Asian Games Bertepatan Haornas 2023

Seragam ofisial tmnas Indonesia dalam tiga warna utama yaitu merah, putih, dan hitam.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono (kiri) berpose bersama Atlet Panahan Diananda Choirunnisa (kanan) saat peluncuran seragam Ofisial Tim Indonesia untuk Asian Games 2022 di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Indonesia akan mengirimkan sebanyakl 415 atlet dari 31 cabang olahraga Asian Games 2022 yang menargetkan  minimal menempati 12 besar dengan perolehan 12 medali emas.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia di Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono (kiri) berpose bersama Atlet Panahan Diananda Choirunnisa (kanan) saat peluncuran seragam Ofisial Tim Indonesia untuk Asian Games 2022 di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI) di Jakarta, Sabtu (9/9/2023). Indonesia akan mengirimkan sebanyakl 415 atlet dari 31 cabang olahraga Asian Games 2022 yang menargetkan minimal menempati 12 besar dengan perolehan 12 medali emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Sabtu (9/9/2023), Komite Olimpiade Indonesia resmi merilis seragam dan perlengkapan ofisial Tim Indonesia untuk Asian Games Hangzhou 2023. Peluncuran ini diharapkan menjadi semangat baru bagi Merah Putih untuk mendulang prestasi sebaik-baiknya di pesta olahraga benua Asia tersebut.

"Hari ini kami meluncurkan jersey baru. Mudah-mudahan ini memberikan semangat baru untuk semua Tim Indonesia dan harapannya semangat itu akan membawa lebih banyak emas dari berbagai ajang multievent," kata Ketua KOI Raja Sapta Oktohari pada acara peluncuran di kantor KOI, Jakarta, Sabtu (9/9/2023).

Baca Juga

Seragam ofisial Tim Indonesia tersebut kembali menggandeng merk Li-Ning. Seragam didesain dalam tiga warna utama yaitu merah, putih, dan hitam, dengan lambang Garuda Pancasila dalam perisai berbentuk lingkaran berlatar hitam yang tersemat di dada kiri.

"Branding Tim Indonesia ini awalnya didesain seperti perisai Dayak, tapi dibuat lebih soft, karena kami tidak sedang menangkis, tetapi kami sedang menyerang. The best defense is offense," kata Okto.

Warna hitam melambangkan kematangan, sedangkan simbol burung Garuda Pancasila sendiri melambangkan keperkasaan, lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo sangat mengapresiasi kesiapan Tim Indonesia untuk Asian Games Hangzhou dan acara peluncuran yang sengaja dilakukan bertepatan dengan perayaan Hari Olahraga Nasional, yang jatuh setiap 9 September.

"Ini menjadi simbol pengingat bahwa kesiapan kontingen sangatlah maksimal, bahkan sudah siap, sampai-sampai jersey saja dipikirkan," kata Dito. "Semoga adanya jersey baru membawa semangat baru dan energi baru kepada para kontingen yang berjuang di Asian Games."

Kontingen Indonesia pada Asian Games Hangzhou yang akan digelar 23 September hingga 8 Oktober nanti akan diperkuat oleh 415 atlet dan 161 ofisial dengan menargetkan 12 medali emas.

Target tersebut jauh di bawah prestasi Indonesia ketika menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018. Saat itu, Indonesia mengoleksi 31 medali emas, 24 perak, dan 42 perunggu sehingga menempati peringkat empat. Untuk Asian Games tahun ini, sejumlah cabang unggulan Indonesia, seperti pencak silat, tidak dipertandingkan.

Raihan 12 medali emas juga dipastikan tidak akan mudah, sebab level persaingan yang berkelas Asia. Meski demikian, Chef de Mission (CdM) Indonesia untuk Asian Games 2022 Basuki Hadimuljono meyakini para atlet Indonesia akan berjuang maksimal untuk mencapai hasil yang ditetapkan.

"Insyaallah kita bisa masuk minimal 12 besar, dengan minimal 12 emas," kata Basuki, yang juga adalah Menteri PUPR tersebut.

Menurut Basuki, Kontingen Indonesia untuk Asian Games Hangzhou menurut rencana akan dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada 19 September nanti.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement