Senin 11 Sep 2023 08:57 WIB

Hasto: Meski PDIP Kiri Tapi tak Setuju Sosialis-Komunis

Sekjen Hasto sebut meski PDIP berhaluan kiri namun dia tidak setuju sosialis-komunis.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Sekjen Hasto sebut meski PDIP berhaluan kiri namun dia tidak setuju sosialis-komunis.
Foto: istimewa
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto. Sekjen Hasto sebut meski PDIP berhaluan kiri namun dia tidak setuju sosialis-komunis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, mengatakan pihaknya merupakan partai politik yang berhaluan kiri, karena memiliki sifat yang progresif.

Hasto menjelaskan, dalam pengelompokan partai politik ada tiga jenis yaitu kanan, tengah, dan kiri. Meski PDIP berhaluan kiri, namun Hasto tak setuju mereka berideologi sosialis atau komunis melainkan bercermin progresivitas.

Baca Juga

"Cerminannya progresif. Progresif itu kiri, itu dalam konstelasi politik. Jadi kalau yang belajar dasar-dasar teori politik maka konfigurasi politik di manapun itu selalu right (kanan), centre (tengah), and left (kiri)," ujar Hasto dalam pembukaan Rakerda PDIP Banten di Kantor DPD PDIP Banten, Serang, Ahad (11/9/2023).

"Right itu adalah konservatif; tengah itu centre yang meramu catch all party, partai dengan target semua tanpa diferensiasi ideologis yang jelas; kalau yang kiri itu progresif, kiri itu bukan komunis bukan sosialis," tambahnya.

Dia pun coba mengelompokkan partai-partai yang ada di Indonesia sesuai dengan konfigurasi kanan, tengah, dan kiri. "Kalau kami (PDIP) itu dari tengah ke kiri. Kalau PKS dari tengah ke kanan. Kalau Golkar itu tengah. Kira-kira seperti itu dalam teori politiknya," kata dia.

Hasto mengeklaim meski semua partai-partai itu mengelompokkan diri sebagai kanan, tengah, dan kiri namun semuanya tetap melihat Pancasila dengan arti yang sama. Bedanya, kiri atau progresif ingin merombak tatanan yang mengisap orang banyak.

"Maka itu progresif. Tidak bisa menghilangkan pengisapan penjajahan dengan cara nuwun sewu. Penjajah mau menjajah, silakan pergi dari tanah air. Tidak bisa dengan cara-cara seperti itu. Keadilan sosial itu juga progresif," tutur Hasto.

Sementara itu, lanjutnya, partai kanan mengedepankan nilai-nilai fundamental ketuhanan. "Maka itu dari tengah ke kanan. Kira-kira begitu penempatannya," pungkasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement