REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pejabat pemerintah Ukraina mengatakan serangan masif drone Rusia merusak pelabuhan ekspor gandum Ukraina di Sungai Danube. Wakil Perdana Menteri Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan serangan ini merupakan gudang untuk menyimpan kargo gandum, tangki minyak, dan gedung administrasi di pelabuhan Reni dan Izmail.
Militer Ukraina mengatakan serangan Rabu (12/9/2023) malam itu berlangsung selama empat setengah jam. Serangan ini merupakan serangan terbaru Rusia ke pelabuhan dan fasilitas gandum Ukrain sejak Moskow keluar dari kesempatan yang membuat Kiev dapat mengekspor gandumnya lewat Laut Hitam.
“Serangan besar lainnya terhadap pelabuhan di Wilayah Danube,” kata Kubrakov di Facebook.
Gubernur wilayah Odesa yang mencakup pelabuhan Sungai Danube, Oleh Kiper mengatakan tercatat ada kerusakan pada pelabuhan dan infrastruktur sipil lainnya, tetapi ia memberikan lebih banyak detail.
Kubrakov mengatakan sejak 18 Juli lalu, 105 fasilitas infrastruktur pelabuhan di Ukraina rusak dan sebagian hancur. Itu terjadi satu hari setelah Rusia keluar dari perjanjian ekspor gandum Laut Hitam yang ditengahi PBB.
Kubrakov mengatakan akibat serangan udara sejak 18 Juli, ekspor Ukraina ke Asia, Afrika dan Eropa telah berkurang hampir tiga juta ton per bulan. Ukraina merupakan produsen dan eksportir gandum dunia, namun kemampuannya untuk mengirimkan komoditas itu ke seluruh dunia terpukul invasi Rusia pada Februari 2022.
Sungai Danube menjadi jalur ekspor penting sejak pelabuhan-pelabuhan di Laut Hitam Ukraina diblokir. “Meskipun ada upaya penjajah mengurangi potensi ekspornya (Ukraina), pelabuhan tetap beroperasi. Pada saat yang sama, setiap serangan terhadap infrastruktur pelabuhan Ukraina merupakan serangan terhadap ketahanan pangan seluruh dunia,” kata Kubrakov.
Kantor kejaksaan agung mengatakan enam pengemudi truk dan satu warga setempat terluka dalam serangan malam itu. Foto yang diunggah di aplikasi kirim-pesan Telegram menunjukkan truk terbakar dan sebagian bangunan hancur.
Angkatan udara Ukraina mengatakan 32 dari 44 drone Shahed produksi Iran yang diluncurkan Rusia ke Ukraina semalam hancur. Rusia belum memberikan komentar mengenai serangan udara terbaru tersebut.