Kamis 14 Sep 2023 17:56 WIB

Pemotor Diduga Lecehkan Pejalan Kaki di Kiaracondong Bandung

Tindakan yang dilakukan pemotor itu terekam kamera CCTV. 

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Rekaman kamera CCTV menunjukkan seorang pemotor diduga melakukan pelecehan terhadap pejalan kaki perempuan di Jalan Sulaksana Dua, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dok Republika
Rekaman kamera CCTV menunjukkan seorang pemotor diduga melakukan pelecehan terhadap pejalan kaki perempuan di Jalan Sulaksana Dua, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Polisi menyelidiki kasus pemotor yang diduga melakukan tindakan pelecehan terhadap perempuan yang tengah berjalan kaki di kawasan Jalan Sulaksana Dua, Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat. Tindakan yang dilakukan pemotor di jalan yang sepi itu terekam kamera CCTV.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, terlihat seorang perempuan tengah berjalan kaki. Kemudian seorang pengendara motor datang dari arah belakang pejalan kaki itu.

Baca Juga

Perempuan itu sempat melihat pemotor yang hendak mendekat. Kemudian tangan pemotor itu diduga memegang bagian payudara korban. Korban terlihat kaget dan berhenti. Sementara pemotor melarikan diri. 

Saat dikonfirmasi, Kepala Polsek (Kapolsek) Kiaracondong Kompol Deden Deni Kuswendi membenarkan kejadian pemotor yang diduga melakukan pelecehan terhadap pejalan kaki itu. “Itu (kejadian) tanggal 9 September,” kata dia, Kamis (14/9/2023).

Setelah mendapat informasi tersebut, menurut Kapolsek, jajaran Polsek Kiaracondong mengecek ke tempat kejadian perkara (TKP). “Waktu itu juga Kanit Reskrim (Kepala Unit Reserse Kriminal) dan anggota Reskrim melakukan cek TKP. Namun, korbannya tidak ada,” ujar dia.

Kapolsek mengatakan, jajarannya sempat berupaya mencari korban dengan menanyakan kepada warga sekitar. Namun, belum membuahkan hasil. “Sudah dilakukan pencarian juga tidak ada yang tahu,” katanya.

Menurut Kapolsek, kasus tersebut masih diselidiki.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement