Jumat 15 Sep 2023 17:36 WIB

Bahaya Hasad, Fitnah, dan Kedahsyatan Doa Saad bin Abi Waqas yang Terzalimi

Saad bin Abi Waqas merupakan sahabat yang setia.

Orang berdoa (ilustrasi)
Foto: Esam Al-Fetori/Reuters
Orang berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ini Kisah seorang sahabat nabi yang mulia, Saad bin Abi Waqas. Sahabat yang mendapatkan amanah menjadi gubernur Kufah pada masa kepemimpinan Umar bin Khatab.

Saat menjadi gubernur di sana, Saad difitnah seseorang bahwa itu gubernur tak becus menjadi imam sholat. Kabar itu berembus cepat bagai angin bertiup ke berbagai arah. Bahkan sampai ke Madinah yang terpisah 1.422 KM. Jarak yang ditempuh berhari-hari oleh pengembara yang menunggangi onta atau kuda.

Baca Juga

Khalifah Umar bin Khattab mendengar kabar tersebut. Tapi tidak langsung percaya. Untuk memudahkan dirinya menelusuri kebenaran kabar tadi, Umar menarik Saad bin Abi Waqas ke Madinah. Katakanlah ini untuk independensi dan netralitas

Sampai di Madinah, Umar menginterogasi Saad, bagaimana cara dia mengimami sholat? Kemudian dijawab, dirinya mengimami sholat isya dengan memanjangkan dua rakaat. Kemudian mempercepat dua rakaat lainnya. Dia menjadi imam sholat seperti yang dilakukan Nabi Muhammad dahulu ketika memimpin sholat yang diikuti para sahabat.

Umar kemudian menyimpan informasi itu. Kemudian tetap meminta Saad menetap di Madinah.

Umar turun tangan menelusuri kebenaran informasi terkait Saad tidak becus menjadi imam sholat. Apa yang dilakukan Umar?

Dia membentuk tim. Umar sendiri turun langsung mendatangi masjid-masjid yang ada di Kufah. Satu per satu masjid didatanginya. Amirul Mukminin datang mendirikan sholat secara berjamaah di sana. Kemudian bertanya, wahai kalian, apa pendapat kalian mengenai Saad bin Abi Waqas?

Kemudian jamaah masjid menjawab, Saad adalah pemimpin yang baik, sosok yang arif mengimami sholat seperti halnya Nabi Muhammad dahulu menjadi imam. 

Jawaban yang sama didengarnya dari banyak masjid. Umar beserta rombongan menyaksikan langsung penuturan orang-orang yang menyukai kepemimpinan Saad.

 

Lihat halaman berikutnya >>> 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement