Jumat 15 Sep 2023 19:24 WIB

Politikus Gerindra Dedi Mulyadi: Akun Facebook Saya dalam Penguasaan Orang Lain

Ia tak bertanggung jawab kembali dalam menguasai akun Facebook tersebut.

 Dedi Mulyadi.
Foto: Dok DPR
Dedi Mulyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Politisi Partai Gerindra Dedi Mulyadi mengaku tidak bertanggung jawab atas unggahan akun Facebook Kang Dedi Mulyadi. Ia menyebut akun tersebut dalam penguasaan orang lain.

"Akun itu sekarang kembali berada dalam penguasaan orang lain. Jadi saya tidak bertanggung jawab atas konten dalam akun itu. Haturnuhun (terima kasih)," kata Dedi Mulyadi melalui sambungan telepon di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat.

Baca Juga

Sebelumnya, pada bulan April dan Juli 2023 akun Facebook dengan nama Kang Dedi Mulyadi yang sudah centang biru pernah dikuasai oleh pihak tak bertanggung jawab.

Kini, katanya, pihak tak bertanggung jawab kembali menguasai akun Facebook tersebut yang telah memiliki 11 juta pengikut. "Untuk saat ini, saya tidak lagi memegang akun Facebook Kang Dedi Mulyadi (bercentang biru)," katanya.

Saat ini akun media sosial resmi Kang Dedi Mulyadi hanya ada di Instagram @dedimulyadi71 dan Twitter/X @DediMulyadi71.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyampaikan kalau video yang terekam dan dipublikasikan sejumlah akun media sosialnya, termasuk di Channel YouTube-nya sebagai bagian dari pencitraan.

“Ya benar itu pencitraan karena setiap pejabat publik harus punya citra dan citra itu harus dilakukan konsisten, bukan pura-pura atau dadakan," kata Dedi.

Ia mengakui ada pro kontra terkait konten YouTube-nya. Bahkan tak sedikit yang menilai hal tersebut sebagai pencitraan. Namun, ia menyebutkan semua yang ia lakukan dan dipublis di YouTube tidak dibuat rencana.

“Jadi kalau ada orang yang bilang buat konten, saya mah tidak pernah bikin konten. Yang ada hanyalah perjalanan yang direkam oleh kamera kemudian di-"posting",” kata Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta ini mengatakan hal tersebut dilakukan karena kini sudah memasuki abad digital sehingga setiap kegiatan dan pekerjaan bisa dilihat langsung oleh masyarakat.

“Kita sebagai pejabat publik kalau tidak mempublikasikan apa yang dilakukan, nanti dianggap tidak ada kerjaan,” katanya. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement