REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti kembali mencoret pemain diaspora dalam seleksi tim U-17 yang disiapkan untuk Piala Dunia U-17 2023. Nama terbaru yang tersingkir adalah Aaron Liam Suitela. Bima mengungkapkan keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi bersama Frank Wormuth dan Indra Sjafri.
"Aaron Suitela kemarin setelah kami evaluasi dan yang memilih dan menentukan bukan saya sendiri. Saya bicara dengan Frank (Wormuth) dan coach Indra serta tim pelatih, ya (Aaron) masih belum cukup untuk kami ambil," kata Bima usai memimpin latihan di Lapangan A Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (16/9/2023).
Aaron merupakan salah satu pemain keturunan yang berada di luar negeri dan dipanggil ke Tanah Air untuk mengikuti seleksi pemusatan latihan bersama tim U-17. Tapi kemampuan yang dimilikinya tampaknya masih belum sesuai harapan pelatih. Sebab itu, ia mengikuti langkah pemain diaspora lain yang lebih dulu dipulangkan seperti Mahesa Ekayanto, Madrid Augusta, Aaron Nathan Ang, dan Staffan Qabiel Horito.
Dengan begitu hanya tersisa Welber Jardim sebagai satu-satunya pemain diaspora yang akan diboyong ke Jerman bersama 27 pemain lain untuk melanjutkan latihan. Pemain Sao Paulo U-17 itu dianggap punya kualitas yang dibutuhkan untuk masuk dalam kerangka skuad Garuda Muda.
"Yang kami ambil memang yang benar-benar terbaik adalah Welber (Jardim) dan kami sudah lihat bagaimana performa Welber di Solo dan kami membutuhkan tenaga dia," ujar Bima.
Untuk saat ini, Welber Jardim sedang izin pulang ke Brasil. Pemain Sao Paulo U-17 itu akan menyusul ke Jerman, bertemu dengan Iqbal Gwijangge dan kawan-kawan yang bertolak dari tanah air pada Ahad (17/9/2023). "Welber nanti bergabung di Jerman dan kemarin sudah komunikasi juga dengan kita, dia juga ada ujian. Jadi nanti setelah ujian mereka akan bergabung di Jerman untuk Welber," kata Bima.
Sejatinya masih ada slot tersisa untuk memenuhi kuota 30 pemain selama TC di Jerman. Nantinya, akan ada pemain diaspora lain yang bisa menjajal keberuntungan mereka dengan mengikuti seleksi. Sebab itu akan sda promosi dan degradasi untuk bongkar pasang 30 pemain selama satu bulan lebih latihan di Negeri Panzer.
"Jadi pemain diaspora yang kita ambil kalau bagus kita masukkan, yang nggak bagus kita pulangkan. Kemudian kita bisa rolling terus artinya berapapun yang kita dapat dari pemain diaspora ya kita ambil kalau memang kontribusinya sangat besar buat Timnas u-17," ujarnya.