Ahad 17 Sep 2023 13:35 WIB

Cyber University Ajak Guru Lebih Kreatif Melalui Seminar Inspiratif

Seminar digelar di kampus Cyber University, Jakarta Selatan.

Cyber University mengajak guru untuk lebih kreatif dan inovatif.
Foto: Dok. Cyber University
Cyber University mengajak guru untuk lebih kreatif dan inovatif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hadirkan dua narasumber yang berkompeten pada Seminar Guru Inspiratif Batch II, Universitas Siber Indonesia atau Cyber University mengajak guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Kedua narasumber tersebut yang datang yakni Rulliyansyah sebagai Personal Development Coach dan Muhammad Tsabit, seorang Content Creator berpengalaman.

Kegiatan seminar yang dihadiri puluhan guru SMA/SMK/MA/sederajat ini telah sukses berlangsung di Aula Cyber University yang dulunya bernama BRI Intitute, Jakarta Selatan. Di sesi pertama kegiatan seminar, Rulliyansyah mengajak para guru untuk bisa beradaptasi di Industri 4.0 yang sudah serba digital. Sehingga, guru sebagai tenaga pendidik di Indonesia bisa mendidik siswa/i-nya menjadi generasi emas pada gempuran teknologi yang semakin canggih ini.

Baca Juga

"Jadilah guru inspiratif yang kreatif dan inovatif, sehingga bisa memberikan energi yang positif kepada anak-anak didik bapak ibu. Karena setiap anak cerdas, setiap anak istimewa, bimbinglah mereka dengan penuh inspirasi agar mereka menjadi generasi emas dengan segudang prestasi," kata Rulliyansyah saat pemaparan materi di Aula Cyber University yang merupakan Kampus Fintech (Financial Technology) Pertama di Indonesia, dikutip dari keterangan tertulis, Ahad (17/9/2023).

Setelah sesi pertama selesai, berlanjut ke sesi berikutnya yakni sesi praktik langsung bagaimana menjadi guru yang kreatif dan inovatif. Pada sesi ini, Muhammad Tsabit mengajak beberapa guru untuk mencoba praktik pembuatan sebuah podcast.

Sebelum mengajak praktik langsung, dalam sela-sela pemaparan materinya Tsabit mengajak para guru agar lebih kreatif dalam mendidik siswa/i-nya di sekolah. Salah satunya yakni dengan mengikuti yang sedang trending di lingkungan anak didiknya sekarang, salah satunya dunia podcast.

"Gen-Z yang merupakan generasi anak sekarang itu mudah jenuh, jadi jika penyampaian materi monoton saja hanya akan membuatnya semakin jenuh. Maka dari itu, harus ada fasilitas penunjang anak-anak dalam mengembangkan bakatnya, salah satunya podcast merupakan hal yang penting. Dengan adanya hal tersebut pun, sebenarnya bisa menjauhkan anak didik bapak ibu dari hal-hal negatif, seperti tawuran dan lainnya," jelas Tsabit, dalam pemaparan materinya di Student Corner Cyber Univerisity.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement