REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekuatan timnas Indonesia U-24 di ajang Asian Games 2022 dipastikan berkurang. Striker andalan skuad Garuda Muda, Ramadhan Sananta, yang namanya sudah masuk daftar 22 pemain, tidak diizinkan oleh klubnya Persis Solo gabung ke timnas dengan alasan sedang krisis striker.
Tak dilepasnya Ramadan Sananta dan cedera Beckham Putra membuat kekuatan timnas menjadi pincang. Praktis, hanya ada 20 pemain yang siap tampil di Asian Games 2022. Itupun dengan persiapan seadanya bahkan tanpa ada aklimatisasi yang cukup.
"Nah, bagaimana mau berprestasi tinggi bila pemain yang diinginkan pelatih tidak dilepas klubnya. Bila seperti ini terus akhirnya timnas hanya sekadar batu loncatan untuk menaikkan nilai jual pemain. Bukan untuk prestasi yang membanggakan negara," ujar pengamat sepak bola Akmal Marhali ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (18/9/2023).
Akmal menyebut cita-cita pemain adalah bisa memperkuaat timnas negaranya. "Ingat, bintang Korea Selatan saja, Son Heung-min, sangat antusias saat dipanggil membela negaranya di Asian Games 2018. Karena memang cita-cita tertinggi pesepak bola adalah membela timnas apapun event yang diikuti," jelas dia.
Akmal menekankan, PSSI harus membuat formula khusus bagaimana teknis pemanggilan dan perekrutan pemain untuk tampil dalam sebuah event yang wajib dipatuhi bersama. Klub yang tidak melepas pemainnya harus diberikan sanksi.
"Ini semua demi lambang Garuda di dada. Demi tim Merah Putih agar berkibar tinggi di kancah internasional," kata Akmal menegaskan.