REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Di masa lampau Allah swt menurunkan azab kepada Firaun yang sombong dan durjana, berupa kemarau yang amat panjang. Kemarau yang panjang itu, Allah jadikan sebagai musibah dan peringatan kepada Fir’aun, bahwa ada kekuasaan yang lebih tinggi, yaitu Kekuasaan Mutlak Allah.
Sebelum azab turun, Nabi Musa memerintahkan Fir’aun untuk membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menerima ajakan Nabi Musa untuk beriman kepada Allah swt. Namun Fir’aun yang kesombongannya sampai mengaku sebagai Tuhan itu menolak, begitupula para pengikutnya, sehingga Allah swt menurunkan azab berupa musim kemarau panjang, hama pada buah-buahan, angin topan, dan sebagainya.
Azab Allah swt kepada Fir’aun yang sombong ini dijelaskan dalam Alquran:
“Sungguh, Kami telah menghukum Fir’aun dan kaumnya dengan (mendatangkan) kemarau panjang dan kekurangan buah-buahan agar mereka mengambil pelajaran,” (QS Al-‘Araf ayat 130).