Kamis 21 Sep 2023 17:16 WIB

Subsidi Transjakarta Turun Jadi Rp 336 Miliar, Kadishub Sebut Tarif Tetap

Pemprov dan DPRD DKI sepakat mengurangi jumlah PSO untuk bus Transjakarta.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Sopir bus Transjakarta saat mengemudi di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sopir bus Transjakarta saat mengemudi di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (12/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama DPRD DKI telah menyepakati anggaran subsidi Transjakarta dipangkas Rp 336 miliar di APBD-Perubahan 2023. Semula, subsisi pada tahun ini ditetapkan Rp 3,90 triliun, dan kini berkurang menjadi Rp 3,57 triliun.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Syafrin Liputo memastikan, pengurangan subsidi tidak akan mempengaruhi kenaikan tarif tiket bus Transjakarta. Syafrin juga menegaskan, penyesuaian dalam APBD-Perubahan tidak akan berdampak terhadap pelayanan masyarakat dalam operasional bus Transjakarta.

Baca Juga

Hal itu mengacu pada standar pelayanan minimal (SPM). "Sudah ada SPM di Transjakarta, tetap sesuai Rencana Kerja Angggaran (RKA) 2023. Tidak ada yang berubah," kata Syafrin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Imbas dari pemangkasan anggaran itu, Syafrin mengatakan, manajemen PT Transjakarta diminta untuk melakukan efisiensi serta memaksimalkan keuntungan yang diperoleh. "Semula margin sekitar 10 persen, itu yang diturunkan," ujarnya.

Dishub DKI juga meminta manajemen PT Transjakarta untuk berupaya mencapai jumlah penumpang yang sesuai dengan target. Syafrin berharap, masyarakat tetap mendapatkan layanan yang murah dari operasional bus Transjakarta.

 

"Saya kira penyesuaian ini sudah melalui pertimbangan yang komprehensif. Prinsipnya, semua moda transportasi yang dikelola BUMD DKI Jakarta akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat," ucap Syafrin.

Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza sebelumnya telah menjelaskan mengenai pemangkasan anggaran Rp 336 miliar untuk public service obligation (PSO) sudah dihitung. "(Alasan PSO diturunkan) defisit anggaran. Anggaran Pemprov DKI lagi defisit," ungkapnya.

Welfizon menjelaskan, tiket Transjakarta disubsidi dari APBD sekitar Rp 13 ribu sekali perjalanan. Saat ini, tiket per penumpang ditetapkan Rp 3.500. Adapun, tarif nilai keekonomian Transjakarta sebesar Rp 15 ribu per tiket, dengan rata-rata pendapatan tiket per pelanggan Rp 2 ribu.

Meski adanya pemangkasan PSO, Welfizon memastikan, tidak terjadi gangguan pelayanan penumpang Transjakarta. Dia menyebut, manajemen akan melakukan berbagai upaya penyesuaian, di antaranya mengenai pembiayaan SDM Transjakarta.

 

"Beberapa hal yang kami lakukan terutama adalah terkait dengan ada penyesuaian margin PSO. Kemudian juga ada efisiensi salah satunya adalah kita sekarang menjaga terkait dengan man power zero growth karena kita punya karyawan yang sudah cukup besar sebesar 6.500 orang," jelas Welfizon.

Target penumpang naik...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement