Senin 25 Sep 2023 14:02 WIB

Rakernas IV PDIP, Kala Narasi Pangan Lebih Penting daripada Bahas Capres-Cawapres

Isu pangan dinilai PDIP menyangkut tentang martabat bangsa.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Sekretaris Jenderal Partai Demorkasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjelaskan tema Rakernas IV PDIP yang digelarv 29 September hingga 1 Oktober 2023, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/9/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Sekretaris Jenderal Partai Demorkasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjelaskan tema Rakernas IV PDIP yang digelarv 29 September hingga 1 Oktober 2023, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menegaskan pentingnya pangan bagi kehidupan bangsa. Hal tersebut pula yang menjadi fokus Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP yang akan digelar pada 29 September hingga 1 Oktober 2023.

Dalam diskusi yang mengangkat tema "Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan", ia menjelaskan pentingnya pangan bagi pembangunan bangsa. Bahkan isu tersebut juga menyangkut tentang martabat bangsa.

Baca Juga

"Kita belum meyakini bahwa pangan itu bukan berkaitan dengan lumpur, pangan itu tidak berkaitan dengan kemiskinan, tetapi pangan itu berkaitan dengan harga diri, martabat, dan kepemimpinan Indonesia bagi dunia," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (25/9/2023).

Rakernas IV PDIP sendiri mengangkat tema "Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat". Tema tersebut menunjukkan bahwa PDIP menjadi partai yang punya narasi tentang masa depan, tidak hanya mengurus tentang pencapresan semata.  

"Rakernas IV diharapkan memiliki manfaat bagi rakyat Indonesia dan di situ, lah PDI Perjuangan menawarkan suatu narasi tentang masa depan, jauh lebih penting dari orang perorang siapa yang akan jadi capres atau cawapres," ujar Hasto.

Forum yang digelar akhir Oktober itu juga menunjukkan, PDIP menjadi partai yang siap membawa konsepsi Indonesia pada masa mendatang. Hal tersebut juga yang akan menjadi fokus dari calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung pihaknya.

"Para capres dan cawapres, kalau itu berbasis kepintaran dalam memainkan kata-kata atau berbasiskan suatu ambisi untuk mengantar kekuasaan tanpa suatu narasi tentang konsepsi masa depan, maka ia adalah aktor politik yang siap melakukan apapun demi elektoral," ujar Hasto.

"Kami bukan seperti itu. Kami membangun Indonesia Raya melalui penguatan partai politik yang bersekutu dengan ilmu pengetahuan, riset dan teknologi. Itulah, narasi yang kami tawarkan," sambungnya.

Ia juga menyampaikan pesan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Presiden ke-5 Republik Indonesia itu terus menyampaikan pesan bahwa masyarakat Indonesia bisa adil dan makmur melalui pangan. 

"Ketika laut sudah menyatukan kita, maka Bung Karno mengatakan Indonesia adalah negara kelautan yang banyak pulau-pulau. Maka cara pandang kita seharusnya adalah cara pandang menjadikan laut sebagai jalan masa depan kita, jalan kemakmuran kita," ujar Hasto.

photo
Ganjar digoyang oleh sejumlah isu dukungan elite PDIP ke capres lain. - (Republika/berbagai sumber)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement