REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi mengusulkan pengurangan besar jumlah penyelenggara haji di Pakistan. Dari yang ada saat ini yaitu 905 menjadi hanya 46 atau berkurang sekitar 95 persen.
Hal itu terungkap dalam pertemuan Komite Tetap Senat Urusan Agama dan Kerukunan Antar Umat Beragama Pakistan baru-baru ini, yang dipimpin oleh Senator Maulana Abdul Ghafoor Haideri, sebagaimana dilansir Samaa, Selasa (26/9/2023).
Menteri Federal Urusan Agama dan Kerukunan Antaragama Pakistan, Aneeq Ahmed, menjelaskan niat Arab Saudi di balik tindakan ini. Arab Saudi ingin meningkatkan fasilitas bagi jamaah, yang berpotensi menyederhanakan proses haji.
Namun, usulan pengurangan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di dalam Komite Senat. Dalam sesi tersebut, anggota panitia merekomendasikan pengecualian bagi operator haji pada tahun 2024, sehingga mereka dapat melanjutkan operasionalnya seperti biasa.
Selain itu, mereka mendesak Arab Saudi untuk mempertimbangkan kembali dan meningkatkan jumlah operator yang disarankan menjadi 100, dengan mempertimbangkan kebutuhan logistik yang rumit untuk ibadah haji.
Para pejabat juga memberikan wawasan tentang haji 2023 mendatang, dengan mengungkapkan kuota 179.210 jamaah, dengan distribusi yang merata antara pemerintah dan sektor swasta. Pemerataan distribusi ini bertujuan untuk memastikan kedua sektor tersebut dapat terus melayani jamaah secara efektif.
Selain itu, diskusi berpusat pada perluasan Proyek Jalan Menuju Makkah, sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman haji secara keseluruhan. Rencana sedang dilakukan untuk memperluas jangkauan proyek dari Bandara Islamabad ke kota-kota besar seperti Karachi dan Lahore, sehingga memungkinkan lebih banyak Hujjaj mendapatkan manfaat dari layanannya.
Dalam upaya meningkatkan aksesibilitas dan pengelolaan, Kementerian Agama mengusulkan durasi ibadah haji yang lebih pendek pada tahun mendatang. Jamaah akan memiliki fleksibilitas untuk memilih durasi antara 18 hingga 20 hari, selaras dengan tujuan memberikan pengalaman haji yang lebih lancar dan lebih mudah diakses.
Usulan Arab Saudi untuk mengurangi jumlah penyelenggara haji Pakistan memang terus memicu diskusi. Namun, Komite Senat tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa kepentingan jamaah haji Pakistan terlindungi, sekaligus mengatasi perlunya perbaikan dalam proses haji secara keseluruhan.
Perkembangan lebih lanjut mengenai masalah ini diperkirakan akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang seiring dengan kemajuan negosiasi antara kedua negara.