Rabu 27 Sep 2023 16:39 WIB

Ulasan Film The Creator: Visual Apik dengan Plot yang Mengaduk Emosi

The Creator mengangkat kisah perang antara manusia dan AI.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu adegan di film The Creator. Film ini berkisah tentang perang tak terelakkan antara manusia dengan entitas kecerdasan buatan (AI).
Foto: Dok 20th Century Studios
Salah satu adegan di film The Creator. Film ini berkisah tentang perang tak terelakkan antara manusia dengan entitas kecerdasan buatan (AI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sinema fiksi ilmiah The Creator tayang di bioskop Indonesia mulai Rabu (27/9/2023). Film besutan 20th Century Studios itu bercerita tentang perang yang tidak terelakkan di masa depan antara umat manusia dengan entitas kecerdasan buatan (AI).

Joshua (John David Washington), mantan agen pasukan khusus Amerika Serikat (AS) yang masih berduka karena kehilangan istrinya, ditugaskan untuk membunuh The Creator atau Nirmata. Entitas The Creator itu adalah sosok besar di balik kekuatan AI yang dianggap mengancam.

Baca Juga

Dalam misi khusus bersama tim komando elitnya, Joshua menemukan sebuah senjata yang dijaga ketat oleh kubu AI, yang diklaim amat berbahaya oleh militer AS. Joshua diperintahkan untuk menghancurkannya, padahal senjata itu adalah sesosok anak kecil.

Kubu AI bersikeras bahwa senjata itu akan mereka gunakan untuk mengakhiri perang besar yang rumit antara kedua belah pihak. Akankah Joshua tega "menghancurkan" senjata dalam sosok anak kecil itu, atau dia justru memilih tindakan lain yang sesuai hati nuraninya?

The Creator disutradarai oleh sineas Gareth Edwards, yang dikenal mengarahkan film Godzilla (2014) dan Rogue One: A Star Wars Story (2016). Edwards terbilang mengerahkan totalitas dan kemampuannya dalam menghadirkan film The Creator.

Premis film dirancang dengan sangat baik, mengingat perkembangan AI di era sekarang memang menerbitkan kecemasan besar bahwa di masa mendatang akan ada kondisi tidak terkendali. Latar waktu dalam film berlangsung sejak tahun 2065 dan seterusnya.

Dari segi visual, The Creator secara estetik berhasil menghadirkan kondisi yang terkesan sangat nyata terkait entitas AI dan perkembangan teknologi. Kecanggihan yang ada di berbagai lini kehidupan bersanding pula dengan kekumuhan yang menyertainya.

Sebagai film fiksi ilmiah, The Creator punya berbagai elemen pendukung yang apik. Namun, segi ceritanya pun tak kalah menarik. Konflik antara para pemerannya cukup mengaduk emosi, dengan cinta, perpisahan, dan kehilangan di tengah kecamuk perang. The Creator turut dibintangi Madeleine Yuna Voyles, Gemma Chan, Ken Watanabe, Sturgill Simpson, Allison Janney, Ralph Ineson, Marc Menchaca, dan Veronica Ngo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement