Kamis 28 Sep 2023 15:54 WIB

Jangan Percaya Empat Mitos Kontrasepsi Modern Ini

Kemampuan perempuan untuk memutuskan berapa banyak anak, merupakan hal penting.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Erik Purnama Putra
Warga melewati mural bertema Keluarga Berencana di Kampung Pucang Sawit, Kota Solo Jawa Tengah, Senin (28/9/2020).
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Warga melewati mural bertema Keluarga Berencana di Kampung Pucang Sawit, Kota Solo Jawa Tengah, Senin (28/9/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertepatan dengan peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia 2023, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggandeng Bayer Indonesia untuk menyuarakan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi wanita. Apalagi masih banyak berkembang mitos seputar kontrasepsi modern, yang seharusnya sudah tidak boleh dipercaya lagi.

 

BKKBN, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Bayer Indonesia oun menggaungkan Bayer for Her. Mereka memiliki serangkaian kegiatan webinar untuk awam dan ilmiah, yang disiarkan melalui laman resmi Bicara Kontrasepsi dan media sosial (medsos) BKKBN.

 

"Salah satu kunci dari misi kami adalah memberdayakan kesehatan perempuan dengan memberikan akses terhadap keluarga berencana," ungkap Presiden Direktur Bayer Indonesia, Kinshuk Kunwar, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/9/2023).

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total penduduk Indonesia pada 2022 sebanyak 274,20 juta jiwa. Adapun 49,5 persen atau 135,75 juta jiwa adalah perempuan dengan populasi usia produktif terbanyak di rentang 15-64 tahun (69,08 persen).

 

Menurut United Nations Population Fund (UNFPA), hampir separuh perempuan yang tinggal di lebih dari 50 negara di seluruh dunia, tidak mampu membuat keputusan sendiri mengenai hak-hak reproduksi mereka. Mitos dan misinformasi seputar penggunaan kontrasepsi membuat perempuan enggan menggunakan metode keluarga berencana modern.

 

Kemampuan perempuan untuk memutuskan kapan dan berapa banyak anak yang mereka inginkan, merupakan hal penting dalam pemberdayaan perempuan dan pembangunan berkelanjutan. Berikut empat mitos kontrasepsi modern yang ditulis dalam utas akun X BKKBN, dan mitos ini harus segera dilupakan.

 

1. KB IUD bisa bergeser

Ada mitos yang beredar bahwa KB IUD ini bisa bergeser, bahkan bisa menyebabkan pendarahan. Hal ini tentu membuat ibu baru ketakutan, padahal ini tidak benar. "Faktanya IUD di pasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Apabila ada pergeseran hanya di sekitar rongga Rahim dan tidak menimbulkan perdarahan yang masif," tulis akun @BKKBNofficial.

 

2. Pil KB dan suntik buat berat badan naik

Mitos ini membuat banyak ibu ragu, apalagi setelah hamil dan melahirkan, mayoritas perempuan ingin segera menurunkan berat badan. "Faktanya berat badan berubah secara alami sejalan dengan perubahan kondisi kehidupan dan seiring bertambahnya usia. Jadi tidak berhubungan dengan penggunaan kontrasepsi," tulis BKKBN.

 

3. Kondom bikin mandul

Alat kontrasepsi kondom yang dipakaikan dikelamin lelaki dituding membuat suami infertilitas, termasuk juga kontrasepsi hormonal sehingga sulit punya anak di kemudian hari, ini hanya mitos. "Faktanya, terdapat keterlambatan kesuburan setelah berhenti menggunakan kontrasepsi hormonal, tetapi pada waktunya wanita akan dapat kembali hamil dan perlu waktu agar pola menstruasi kembali seperti semula," tulis BKKBN.

 

4. Kondom ganggu hubungan Seks

Faktanya, penggunaan alat kontrasepsi seperti kondom tidak mempengaruhi kenyamanan berhubungan intim. Apalagi teknologi semakin modern, sehingga semakin banyak kondom dengan jenis dan tekstur tertentu yang bisa meningkatkan kepuasan berhubungan badan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement