Ahad 01 Oct 2023 14:28 WIB

Tabligh Akbar Fesyar Regional Jawa 2023: Meneladani Nabi Muhammad SAW dalam Bermuamalah

Social Economic Finance salah satunya wakaf jadi program Tabligh Akbar Fesyar

Bank Indonesia terus berkomitmen dalam perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia, salah satunya dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pemberdayaan Umat. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tabligh Akbar pada 30 September 2023 sebagai rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023, menghadirkan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf.
Foto: Dok Bank Indonesia
Bank Indonesia terus berkomitmen dalam perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia, salah satunya dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pemberdayaan Umat. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tabligh Akbar pada 30 September 2023 sebagai rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023, menghadirkan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia terus berkomitmen dalam perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia, salah satunya dalam hal pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pemberdayaan Umat. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Tabligh Akbar pada 30 September 2023 sebagai rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Regional Jawa 2023, menghadirkan Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf. 

Kegiatan Tabligh Akbar ini dihadiri oleh Doddy Zulverdi – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Asisten Perekonomian Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Timur, Ir. Mohammad Gunawan Saleh, MM, serta seluruh Kepala Perwakilan Bank Indonesia se-Jawa.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Doddy Zulverdi turut menyampaikan bahwa semangat meneladani sifat Amanah Nabi Muhammad SAW dalam bermuamalah sejalan dengan harapan bersama. Dimana menurutnya pada tahun 2024 Indonesia akan menjadi pusat kekuatan ekonomi syariah di dunia. 

Oleh karena itu salah satu upaya adalah pentingnya umat Islam untuk senantiasa membangun perekonomian umat melalui sumber-sumber Social Islamic Finance, salah satunya wakaf yang menjadi program dalam kegiatan Fesyar Regional Jawa 2023. 

Manfaat utama wakaf antara lain: (i) membantu meningkatkan kesejahteraan umat; (ii) membantu pembangunan negara; (iii) membantu pemberdayaan ekonomi umat; (iv) meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas tempat ibadah dan sarana pendidikan dan (v) meningkatkan rasa kepedulian antar sesama.

Lebih lanjut Mohammad Gunawan Saleh Asisten Perekonomian Pembangunan Jawa Timur turut menyampaikan pentingnya ekonomi syariah terhadap perekonomian di Jawa Timur. Berbagai proyek, produk, serta layanan telah diluncurkan dalam rangka mengakselerasi ekonomi syariah di Jawa Timur, antara lain: Kawasan Industri Halal, program fasilitasi sertifikat produk halal, OPOP (One Pesantren One Product), fasilitasi sertifikasi Halal bagi RPH, pengembangan wisata halal, serta pameran dan misi dagang produk halal unggulan Jawa Timur.

Sebagaimana Tema Tabligh Akbar yaitu “Meneladani Sifat Amanah Nabi Muhammad Saw dalam Bermuamalah untuk Mewujudkan Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur”, Al-Habib Syech bin Abdul Qodir as-Segaf menyampaikan bahwa bermuamalah yang dimaksud adalah bagaimana umat muslim senantiasa menerapkan syariah Islam dalam berbagai aspek kehidupan seperti makanan, pakaian, dan kehidupan.

Termasuk didalamnya adalah aktivitas yang berhubungan dengan perbankan, agar menghindari transaksi yang berpotensi gharar dan maysir serta dalam hal jual beli senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip syariah.

Selanjutnya, Bank Indonesia berharap kegiatan tabligh akbar serta seluruh rangkaian acara FESyar regional Jawa 2023 bisa menjadi ikhtiar bersama dalam rangka penguatan ekonomi yang inklusif melalui pengembangan bisnis syariah dan gerakan digitalisasi ekonomi yang ramah lingkungan untuk mendukung Halal Value Chain, serta menjadi wadah silahturahmi untuk memperkuat sinergi kebijakan lintas lembaga dalam mendorong akselerasi ekonomi syariah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement